REPUBLIKA.CO.ID,
JAKARTA — Menteri Pertanian Amran Sulaiman, dinilai sebagai figur yang sangat potensial untuk memimpin Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Kepemimpinan Amran akan menyelamatkan partai berlambang kabah ini dari kemungkinan punah ditinggal pemilihnya.
Hal ini disampaikan Direktur Eksekutif Citra Komunikasi LSI Denny JA, Toto Izul Fatah, menanggapi munculnya sejumlah nama beken dalam bursa calon ketua umum PPP. Sejumlah nama saat ini muncul di antaranya mantan menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, Menteri Sosial Gus Ipul, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, mantan Wamendag RI Agus Suparmanto dan Utusan Khusus Presiden Bidang Politik dan Pertahanan Nasional Dudung Abdurrahman dan Menteri Pertanian Amran Sulaiman.
Menurut Toto, dari sederet nama tersebut, Amran Sulaiman figur yang punya potensi lebih besar untuk bisa menyelamatkan PPP dari kepunahan. Untuk bisa ‘rebound’, PPP butuh figur yang bukan sekedar tokoh, tapi juga memiliki record dan karakter personal yang sesuai dengan kebutuhan partai saat ini.
“Nasib PPP saat ini hanya akan ditentukan oleh kekuatan figur ketua umumnya. Jika yang terpilih nanti ketua umum yang biasa-biasa saja, PPP diprediksi tinggal menunggu waktu berakhir punah,” kata Toto, Senin (19/5/2025).
Dalam kontek PPP yang merosot elekabilitasnya dan kehilangan kursi di DPR RI, menurut Toto, hanya figur ketua umum yang kuat dan kokoh, yang mampu men-drive aneka program dan seluruh mesin partai.
Dalam penilaian Toto, Amran Sulaiman masuk dalam kategori sosok yang kokoh secara personal. Ia juga memiliki record kinerja yang cukup moncer dalam posisinya sebagai menteri pertanian.
Disebutkannya, prestasi Amran dalam mewujudkan program swasembada pangan dengan stok beras yang berlimpah. Termasuk, produksi jagung yang tertinggi sepanjang sejarah pangan di Indonesia.
“Dan yang tak kalah penting, Pak Amran juga sudah relatif memiliki bekal popularitas dan elektabilitas dengan citra personal yang kuat sebagai Mr. Clean. Yaitu pejabat yang bersih karena tegas terhadap praktik korupsi, minimal di lingkungan kementerian pertanian,” ungkapnya.
Menyinggung figur di luar Amran, Toto mengaku tidak mengecilkan peran dan potensinya. Namun, sejumlah nama tersebut kemungkinan tidak maju. Sebut saja, Gus Ipul, Dudung Abdurrahman dan Khofifah. Begitu juga dengan Sandiaga Uno, yang seperti tak percaya diri karena masuk dalam ‘catatan merah’ penguasa saat ini.
“Masalah besar Pak Amran, apakah Presiden Prabowo akan mengijinkan atau tidak ikut berkontestasi dalam bursa caketum PPP tersebut. Apalagi, dalam kontek hari ini Pak Amran sedang diapresiasi presiden karena kinerjanya yang bagus. Sehingga ada kekhawatiran Pak Amran terganggu tugasnya di kabinet,” tandasnya.