Tornado Terjang AS, 25 Orang Tewas di Kentucky dan Missouri

3 hours ago 5

Puing-puing berserakan di sekitar rumah-rumah yang rusak setelah tornado melanda Florissant, Missouri, AS, 15 Maret 2025.

REPUBLIKA.CO.ID, KENTUCKY — Tornado mematikan melanda negara bagian Kentucky dan Missouri, Amerika Serikat, menewaskan sedikitnya 25 orang. Cuaca musim semi yang tidak stabil memicu rangkaian bencana yang menghancurkan rumah dan memaksa warga mengungsi.

Gubernur Kentucky Andy Beshear mengonfirmasi 17 korban jiwa di County Laurel dan satu orang di County Pulaski. “Ini adalah pagi yang berat bagi Kentucky setelah malam cuaca yang mematikan,” kata Beshear, akhir pekan lalu, lewat unggahan di media sosial.

Ia sebelumnya menetapkan status darurat di negara bagian itu. Gubernur Missouri Mike Kehoe juga memberlakukan keadaan darurat setelah tujuh korban jiwa dilaporkan, lima di antaranya di wilayah St. Louis.

Kerusakan terlihat masif. Gambar udara dari County Laurel menunjukkan rumah-rumah hancur lebur, mobil dan truk terguling, sementara tim penyelamat terus menyisir reruntuhan.

Sheriff John Root menyatakan banyak warga mengalami luka parah dan masih banyak yang hilang.

Cuaca ekstrem juga melanda belahan dunia lainnya. Di Argentina, hujan deras menimbulkan banjir besar di wilayah utara Provinsi Buenos Aires dan memaksa ribuan orang mengungsi dari kawasan pertanian utama negara itu.

Badan Meteorologi Nasional Argentina melaporkan curah hujan mencapai 150 hingga 250 milimeter di kota-kota antara Zarate hingga Arrecifes pada Jumat (16/5/2025). “Badai disertai hujan akan terus-menerus terjadi,” kata peringatan resmi yang dikeluarkan lembaga itu.

Warga Zarate, sekitar 100 kilometer dari Buenos Aires, terlihat mengarungi jalan dengan perahu membawa barang-barang mereka. Sebuah bus antarkota yang membawa 44 penumpang terjebak banjir di Rute 9 dekat Zarate. “Air mulai masuk dan menggenangi semuanya,” kata sopir bus kepada stasiun televisi lokal C5N.

Di San Antonio de Ararce, curah hujan tercatat 260 milimeter dalam 24 jam. “Curah hujan seperti ini jarang terlampaui,” ujar Walikota Francisco Ratto.

Kondisi ini diperkirakan mengganggu panen kedelai yang tengah berlangsung. Argentina merupakan salah satu pengekspor utama makanan dan minyak kedelai dunia, serta eksportir jagung dan gandum terbesar ketiga secara global.

sumber : Reuters

Read Entire Article
Politics | | | |