REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Olahraga tenis dinilai dapat membantu mendukung fungsi otak pada individu dengan Attention-Deficit/Hyperactivity Disorder (ADHD). Hal ini diungkapkan dokter spesialis anestesiologi dan interventional pain medicine yang berbasis di Maryland, dr Kunal Sood.
Ia menjelaskan rutin bermain tenis bisa menjadi alat pendukung yang membantu mengendalikan gejala ADHD. ADHD merupakan gangguan perkembangan saraf yang ditandai dengan kesulitan memusatkan perhatian, hiperaktivitas, dan impulsivitas, yang kerap mengganggu aktivitas sehari-hari.
"Banyak orang dengan ADHD mencari terapi yang dapat bekerja berdampingan dengan pengobatan, dan aktivitas fisik seperti tenis bisa menjadi salah satu pelengkap terbaik," kata Dr Sood seperti dilansir laman Hindustan Times, Senin (15/12/2025).
la mengatakan olahraga dapat meningkatkan kadar dopamin dan norepinefrin di sirkuit frontostriatal otak yaitu area yang berperan dalam pengaturan perhatian, kontrol impuls, dan memori kerja-fungsi yang umumnya terdampak pada penderita ADHD. Menurut dr Sood, tenis memberikan manfaat khusus karena termasuk olahraga dengan keterampilan terbuka (open skill sport). Artinya, pemain harus terus bereaksi cepat, mengalihkan fokus di antara berbagai rangsangan, memperbarui keputusan secara konstan, serta mengendalikan gerakan impulsif di setiap poin permainan.
Karakter permainan yang cepat dan tidak dapat diprediksi membuat individu dengan ADHD tetap terlibat dan fokus, sehingga membantu mengurangi kecenderungan mudah terdistraksi. "Penelitian menunjukkan latihan tenis selama lebih dari satu tahun dapat meningkatkan fleksibilitas kognitif, waktu reaksi, dan memori kerja," ujar dr Sood.
la juga menyebutkan banyak pemain melaporkan peningkatan regulasi emosi, tersedianya saluran yang sehat untuk hiperfokus, serta bertambahnya kepercayaan diri melalui pengembangan keterampilan dan interaksi sosial. Selain tenis, dr Sood juga menyebut pickleball sebagai alternatif yang lebih mudah diakses bagi penderita ADHD. Olahraga ini dinilai menawarkan manfaat serupa.
"Reli cepat, perubahan arah mendadak, dan pengambilan keputusan yang konstan mengaktifkan jalur perhatian dan kontrol impuls yang sama. Itulah sebabnya banyak orang dengan ADHD mengatakan mereka merasa lebih terpusat setelah bermain," kata dia.
Meski demikian, dr Sood menegaskan bahwa tenis maupun pickleball tidak dimaksudkan untuk menggantikan pengobatan ADHD. Olahraga tersebut berfungsi sebagai alat pendukung untuk membantu otak bekerja secara optimal.

3 hours ago
5













































