Skema Tanpa Subsidi Gagal, Lelang Pembangkit Angin Belanda Sepi Peminat

5 hours ago 4

Pembangkit listrik tenaga angin (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, AMSTERDAM — Pemerintah Belanda menunda lelang dua proyek pembangkit listrik tenaga angin lepas pantai dengan total kapasitas 2 gigawatt karena minimnya minat dari calon penawar.

Lelang semula dijadwalkan berlangsung pada September 2025. Namun, pada Ahad (18/5/2025), pemerintah hanya melanjutkan lelang untuk satu lokasi di Laut Utara dengan kapasitas 1 gigawatt.

Penurunan minat sudah terlihat sejak Maret lalu, ketika Kementerian Iklim Belanda menyatakan kurangnya ketertarikan investor terhadap tiga proyek serupa. Perusahaan energi Eneco dan Orsted menyatakan proyek tersebut tidak layak secara komersial tanpa dukungan subsidi.

Pemerintah Belanda saat ini sedang mengevaluasi kemungkinan mengembalikan skema subsidi untuk proyek-proyek tenaga angin lepas pantai, setelah skema “nol subsidi” yang diterapkan dalam beberapa tahun terakhir gagal menarik investor.

Menteri Iklim Sophie Hermans mengatakan rencana baru terkait lelang akan diumumkan pada kuartal ketiga 2025. Pemerintah sebelumnya menetapkan tenggat pengumuman pada pertengahan April, namun tidak tercapai.

Pada 2024, Belanda juga menunda target peningkatan kapasitas angin lepas pantai dari 4,7 gigawatt menjadi 21 gigawatt. Target semula ditetapkan tercapai pada 2030, namun diundur menjadi 2032 dengan alasan biaya, kendala rantai pasok, dan lambatnya proses pengambilan keputusan.

Proyek pembangkit angin lepas pantai merupakan bagian dari peta jalan energi terbarukan pemerintah Belanda, yang menetapkan zona-zona pembangunan di Laut Utara.

Pada akhir 2016, konsorsium Blauwwind yang terdiri dari Partners Group, Shell, Eneco, DGE, dan Van Oord memenangkan lelang proyek Borssele III & IV. Van Oord juga bertanggung jawab atas konstruksi pondasi dan kabel penghubung.

sumber : Reuters

Read Entire Article
Politics | | | |