Pertama Kali Dalam 57 Tahun, Stok Beras di Bulog Tembus 3,5 Juta Ton

3 hours ago 2

Petani merontokan padi saat panen raya di Kecamatan Lumbung, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Ahad (27/4/2025). Perum Bulog Wilayah Jawa Barat mencatat realisasi serapan gabah dan beras dari petani hingga Maret 2025 telah mencapai 103 persen atau 128.513 ton dari target yang ditetapkan sebanyak 124.027 ton.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pertanian (Kementan) mencatat pencapaian bersejarah dalam sektor pangan nasional. Hingga awal Mei 2025, serapan beras oleh Perum Bulog mencapai 1,8 juta ton. Seluruhnya berasal dari produksi dalam negeri tanpa impor.

Capaian ini menandai rekor tertinggi dalam 57 tahun terakhir sejak Bulog didirikan pada 1969. Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menjelaskan stok cadangan beras pemerintah per 4 Mei 2025 mencapai 3,5 juta ton. "Ini pertama kalinya dalam 57 tahun terakhir, stok cadangan beras pemerintah (CBP) menembus lebih dari 3,5 juta ton dalam periode Januari hingga Mei,” kata Amran dalam konferensi pers di Kantor Pusat Kementan di Jakarta, Senin (5/5/2025).

Lonjakan stok ini, Lanjut Mentan, terjadi tanpa adanya impor beras medium. Hal itu menunjukkan keberhasilan program intensifikasi dan ekstensifikasi pertanian yang dijalankan pemerintah. Dari hanya 1,7 juta ton pada Januari 2025, stok cadangan beras melonjak drastis menjadi 3,5 juta ton per 4 Mei 2025, atau meningkat 1,8 juta ton tanpa impor dalam empat bulan ( Jan - Mei 2025)

Amran menerangkan, seluruh beras yang diserap Bulog merupakan hasil produksi petani lokal. Angka serapan ini melampaui rata-rata serapan tahunan Bulog selama 57 tahun, hingga membuat Bulog perlu menyewa tambahan gudang berkapasitas 1,1 juta ton. Ia menegaskan bahwa pencapaian ini merupakan bukti nyata dari sinergi antara kebijakan yang tepat dan semangat pelaku sektor pertanian.

“Kita patut bersyukur dan bangga. Saat negara lain menghadapi krisis pangan, Indonesia justru surplus beras tanpa impor. Ini bukti komitmen pemerintah dalam memperkuat ketahanan pangan nasional, meningkatkan kesejahteraan petani, dan membangun fondasi pertanian yang berkelanjutan,” ujar tokoh asal Sulawesi Selatan ini.

Dengan capaian ini, Indonesia menunjukkan ketahanan pangan yang kuat. Kemandirian dalam memenuhi kebutuhan beras nasional, salah satu gagasan pemerintahan Prabowo Subianto.

Read Entire Article
Politics | | | |