Menag Minta ICMI Bantu Wujudkan Trilogi Kerukunan Antarumat di Indonesia

7 hours ago 4

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Agama Prof Dr Nasaruddin Umar MA secara khusus meminta kepada seluruh pengurus dan anggota Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) membantu Kementerian Agama (Kemenag) mewujudkan Trilogi Kerukunan antarumat beragama di Indonesia, dengan segenap ilmu pengetahuan yang dimilikinya.

"Trilogi kerukuan itu antara sesama umat Islam maupun kepada pemeluk agama lain, juga antara manusia dengan alam semesta dan hubungannya kepada Tuhan, itu haruslah selaras agar terwujud kerukunan, dan saya yakin anggota ICMI mampu melakukannya," kata Menag dihadapan ratusan tokoh dan cendekiawan Muslim yang berkumpul dalam Silaturahim Kebangsaan ICMI yang dikemas dalam acara Halal Bi Halal ICMI dan Silaturahmi Tokoh Bangsa pada Senin (5/5/2025) malam di Auditorium HM Rasyidi, Kementerian Agama, Jl Kebon Sirih No. 85 Jakarta Pusat.

Menag mengungkapkan, saat ini ekspektasi dunia sangat tinggi terhadap umat Islam di Indonesia untuk dapat memimpin peradaban dunia.

"Banyak negara menginginkan, agar Indonesia membangun masjid seperti Istiqlal di negaranya. Mereka melihat Istiqlal sebagai role model masjid yang mampu menghadirkan kebersamaan bukan hanya sesama Muslim juga dengan pemeluk agama lainnya," ujar Menag.

Ia juga mengatakan, Mesir bahkan menginginkan agar Indonesia menjadi pemimpin peradaban dunia Islam saat ini karena Indonesia dianggap mampu menghadirkan kesejukan dalam keberagaman bangsa.

"Kita bersyukur, menjadi Muslim di Indonesia meski tidak ada seorangpun nabi dibangkitkan di Indonesia tetapi pengamalan Islam cukup baik dan mayoritas penduduknya beragama Islam yang dibimbing cukup dengan ustaz dan ulama," kata Menag.

Rasa syukur itu juga karena meski dengan keragaman budaya dan bahasa, Indonesia mampu menghindari suasana sebagai pusat konflik. "Karena itu, saya tekankan agar kita bersyukur menjadi Muslim di Indonesia," katanya.

Ketua Umum ICMI, Prof Dr Arif Satria SP M.Si menyampaikan capaian ICMI dalam periode 2021-2026 cukup signifikan dan padat program. ICMI, jelas dia, sudah menyelesaikan pembangunan dan renovasi Gedung ICMI Center.

Demikian pula pembangunan Masjid dan Pondok Pesantren ICMI, pembenahan data base anggota ICMI, Lazis ICMI, Pokja Beasiswa ICMI, pembentukan Halal Center, pembentukan Pokja Pangan dan Koperasi.

Hal lainnya, kata dia, pembangunan dan pembinaan Desa Cendekia ICMI, pembentukan Badan Reaksi Cepat (Baret ICMI), penerbitan Jurnal Ulumul Quran serta Dialektika ICMI.

Ia mengatakan, inovasi dan karya yang dilakukan ICMI adalah bagian dari pengamalan konsep ulul albab dalam Alquran. "Inovasi menurut Alquran adalah hasil dari kekuatan zikir dan piker. Itulah yang disebut ulul albab," kata Arif.

Menurutnya, cendekiawan Muslim juga ditantang untuk megatasi dampak perkembangan kecerdasan buatan (AI) dan perubahan iklim dunia yang sangat berpengaruh bagi kehidupan umat manusia.

"Prof Emil Salim pernah menelepon Ketum ICMI untuk menanyakan secara khusus bagaimana ICMI menyikapi hal tersebut. Ini artinya, beliau sangat berharap ICMI dapat berkontribusi dalam mengantisipasi hal itu," kata Arif.

Dalam kesempatan itu, Arif menyampaikan ucapan terima kasih kepada Menag yang selalu mendukung kegiatan ICMI. Selain itu, ia mengapresiasi kehadiran mantan menteri pendidikan dan kebudayaan Wardiman Djojonegoro yang tetap hadir di acara ICMI malam itu, meski sudah berusia 99 tahun.

Dalam kegiatan itu, hadir pula para tokoh bangsa dan cendekiawan ICMI seperti Prof Jimly Asshiddiqie SH, MH, Dr Marwah Daud, jajaran Pengurus Pusat ICMI, serta pengurus Orwil dan Orda ICMI. Turut memeriahkan acara, penyanyi religi Haddad Alwi serta Qori Internasional, Ustadz Syamsuri Firdaus.

ICMI akan selalu hadir untuk memberikan solusi dan kontribusi terbaik bagi bangsa Indonesia. ICMI yang berlandaskan keislaman dan keindonesiaan berbasis kecendekiaan akan selalu berperan aktif mendorong kebaikan untuk bangsa dan negara.

Read Entire Article
Politics | | | |