Lembang Dikepung Longsor dan Banjir, Alih Fungsi Lahan Dinilai Jadi Salah Satu Biang Kerok

5 hours ago 3

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG BARAT--Kawasan wisata Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat dikepung bencana longsor hingga banjir beberapa hari belakangan. Ada 10 titik bencana alam yang tercatat oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) KBB.

"Catatan kita, itu ada 10 titik bencana di Kecamatan Lembang pekan ini. Mulai dari Desa Wangunsari, Lembang, Jayagiri, Pagerwangi, Kayuambon, Mekarwangi, Langensari, Gudang Kahuripan. Kemudian di atas itu Desa Cikole dan Cibogo, rata-rata longsor," ujar Kepala Pelaksana BPBD KBB, Meidi saat dikonfirmasi, Senin (19/5).

Kawasan yang terkenal akan wisatanya itu berada di dataran tinggi. Titik terendah Lembang berada di ketinggian 959 mdpl, sementara titik tertingginya mencapai 1.401 mdpl di kawasan Gunung Tangkuban Parahu.

Jika melihat karakter bencana longsor yang terjadi di Lembang, rata-rata penyebabnya karena tanah labil diperparah dengan gerusan larian air yang semestinya tersalurkan ke saluran pembuangan. Namun faktanya, justru air meluap karena saluran kecil dan tersumbat lalu memicu longsor.

"Memang penyebabnya cuaca, seperti hujan deras beberapa hari ini. Cuma memang harus diakui, di kawasan Lembang ini resapannya semakin berkurang, sehingga air tidak masuk ke tanah," kata Meidi.

Meidi mengatakan, pihaknya hanya bisa mengantisipasi potensi dampak bencana khususnya pada korban luka dan jiwa dengan meningkatkan kewaspadaan masyarakat pada saat cuaca ekstrem terjadi. "Kita minta kewaspadaan masyarakat, kalau cuaca ekstrem mengungsi saja dulu supaya meminimalisir korban ketika bencana tiba-tiba terjadi," katanya.

Sementara itu Camat Lembang, Bambang Eko menyebutkan alih fungsi lahan di kawasan hutan terutama di daerah utara Lembang kian tak terkendali. Akhirnya pada musim hujan cenderung ekstrem sast ini, intensitas air yang tinggi semestinya ditampung di saluran justru meluber ke jalan raya berujung banjir yang semakin parah.

"Memang kalau hujan besar seperti sekarang ini selalu banjir. Cuma kemudian juga surutnya cepat, karena saluran drainase induknya itu banyak yang tertutup saat pembangunan Alun-alun Lembang beberapa tahun lalu," kata Bambang.

Read Entire Article
Politics | | | |