REPUBLIKA.CO.ID, CIMAHI -- Harga sejumlah komoditas pangan di Kota Cimahi, Jawa Barat mengalami kenaikan jelang Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru). Cuaca buruk dan program Makan Bergizi Gratis (MBG) diduga menjadi biang keroknya.
Kenaikan harga itu di antaranya terpantau di Pasar Atas Baru, Kota Cimahi, Senin (15/12/2025). Komoditas yang paling mengalami kenaikan tajam ialah cabai rawit merah. Komoditas awalnya Rp30.000 per kilogram ini kini tembus hingga Rp70.000 per kilogram.
Kemudian bawang merah yang semula Rp30.000 per kilogram kini berada di kisaran Rp40.000. Kenaikan pun merembet ke telur ayam, dari Rp28.000 menjadi Rp32.000 per kilogram. Harga ayam potong ikut mengalami penyesuaian, meski variasinya tergantung pasokan dari distributor.
"Memang sekarang ada kenaikan di beberapa komoditas khususnya cabe rawit merah. Kalau cabai mungkin karena faktor cuaca," ujar Neneng (55), salah seorang pedagang.
Para pedagang menilai kenaikan ini bukan sekadar fluktuasi biasa, tetapi akibat rangkaian masalah yang terjadi simultan. Cuaca buruk membuat pengiriman dari sentra produksi tersendat, sementara sebagian besar barang terserap terlebih dahulu untuk memenuhi pesanan SPPG yang memproduksi menu MBG.
"Pengiriman dari sentra produksi agak terhambat karena cuaca buruk juga maraknya pesanan untuk SPPG dalam program MBG. Itu yang bikin pasokan turun dan harga naik," kata Neneng.
Neneng menilai kebijakan pengadaan MBG yang tidak melibatkan pedagang pasar tradisional Cimahi menjadi pukulan tersendiri. Ia menyebut pembelian dilakukan langsung ke induk di luar daerah, bukan ke pasar-pasar lokal di Cimahi.
"Kami jadi ikut kena imbasnya. Dagangan sepi, harga bahan baku makin mahal. Harusnya pedagang pasar tradisional juga diberdayakan, bukan dilewatkan begitu saja," katanya.
Neneng berharap, pemerintah bisa turun tangan memberikan solusi yang konkret, baik dari sisi stabilisasi harga maupun pemberdayaan pedagang lokal. "Kami ingin ada kebijakan yang bisa membuat harga lebih stabil dan masyarakat tetap bisa belanja dengan harga terjangkau. Apalagi masyarakat menengah ke bawah kan paling terasa," katanya.
Sementara itu, Kepala Bidang Perdagangan pada Dinas Perdagangan Koperasi UMKM dan Perindustrian Kota Cimahi, Indra Bagjana mengakui beberapa komoditas mulai menunjukkan tren kenaikan. "Kenaikan ini baru terlihat pada cabe rawit merah dan rawit hijau, itu pun kenaikannya belum signifikan," katanya.
Dalam menjaga kestabilan harga, pemerintah, kata Indra, tetap fokus pada ketersediaan pasokan agar tidak terjadi kelangkaan. "Kalau pasokan terganggu, kenaikan harga bisa makin parah. Pemerintah tidak bisa menurunkan harga pasar secara langsung, tapi kami bisa memastikan barang tetap tersedia," katanya.

2 hours ago
3












































