Final Coppa Italia AC Milan Vs Bologna: Duel Spesialis Turnamen Vs Tiga Kali Runner-up

5 hours ago 2

Pemain AC Milan Christian Pulisic merayakan golnya yang membawa timnya menang 3-1 atas Bologna dalam pertandingan Serie A Liga Italia di San Siro, Milan, Italia, Sabtu (10/5/2025) dini hari WIB.

REPUBLIKA.CO.ID, MILAN -- Spesialis turnamen akan beradu taktik menghadapi tiga kali runner-up saat AC Milan menghadapi Bologna pada final Coppa Italia di Stadion Olimpico, Roma, Kamis (15/5/2025) dini hari WIB. Duel ini juga mempertemukan tim yang sudah lama tak pernah mengangkat trofi Coppa Italia.

Bologna belum pernah memenangkan Coppa Italia sejak 1974, trofi utama terakhir yang diangkat tim asal Emilia-Romagna, Italia tengah ini. Sementara Milan telah memenangkan sejumlah gelar, tetapi terakhir kali mengangkat trofi Coppa Italia 22 tahun yang lalu. Rossoneri kalah dalam dua final setelah itu.

Namun, kali ini Rossoneri dipimpin oleh spesialis turnamen dalam diri pelatih Sergio Conceicao. Conceicao telah membawa Milan meraih trofi pertama musim ini dengan memenangkan Piala Super Italia pada Januari 2025, hanya sepekan setelah ditunjuk sebagai pelatih. Itu trofi ke-12 pria 50 tahun itu sebagai pelatih, dengan sembilan di antaranya diraih di turnamen piala.

Conceicao juga mengangkat tujuh trofi piala dengan format turnamen sebagai pemain bersama Porto dan Lazio.

Namun, meskipun Milan mengakhiri musim dengan dua trofi dalam lima bulan masa jabatannya, juara Coppa Italia mungkin tidak cukup untuk menyelamatkan pekerjaan pelatih asal Portugal itu. Sebab, Milan berada di urutan kedelapan klasemen Serie A dengan dua putaran tersisa dan hanya punya peluang tipis untuk lolos ke Liga Champions atau kompetisi Eropa mana pun.

Memenangkan Coppa Italia akan memberi Milan tiket berlaga di Liga Europa. Trofi ini sedikit membantu menyelamatkan musim Conceicao di mana Rossoneri tidak pernah terlihat kompetitif di Serie A atau Eropa, setelah disingkirkan dari Liga Champions oleh Feyenoord pada babak playoff sistem gugur.

"Ini bukan saatnya untuk membicarakan masa depan saya," kata Conceicao. "Sekarang, kami hanya memikirkan final ini melawan tim yang sulit dihadapi. Saya punya karakter dan kepribadian, saya sudah mengubah banyak hal dan Anda butuh waktu, tetapi di Milan Anda tidak punya waktu. Di Milan, yang terpenting adalah memenangkan trofi dan Rabu nanti (Kamis dini hari WIB), kami punya peluang besar."

Berbeda dengan Conceicao, pelatih Bologna Vincenzo Italiano tidak tampil baik di final. Italiano tidak pernah memenangkan piala saat masih bermain. Sebagai pelatih Fiorentina, ia kalah dua kali berturut-turut di final Liga Konferensi Eropa pada 2023 dan 2024. Ia juga menjadi runner-up di Coppa Italia 2023.

sumber : AP

Read Entire Article
Politics | | | |