REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Seorang pendaki asal Riau bernama Syarifudin Ramadhani (20 tahun) mengalami luka robek di kepala dan gejala hipotermia akibat terpeleset ketika tengah mendaki Gunung Sindoro via Pos Kledung, Temanggung, Jawa Tengah (Jateng). Basarnas Semarang turut mengerahkan tim untuk membantu proses evakuasi.
Kepala Kantor Basarnas Semarang Budiono mengungkapkan, Syarifudin memulai pendakian bersama beberapa temannya dari Asrama Riau Yogyakarta pada Senin (12/5/2025) malam, sekitar pukul 22.00 WIB. Mereka sempat beristirahat di area camp, kemudian dan pada Selasa (13/5/2025) pukul 03:00 WIB, Syarifudin melanjutkan pendakian ke puncak Sindoro.
Budiono mengatakan, setelah tiba di puncak, Syarifudin dan teman-temannya memutuskan turun pada pukul 09:00 WIB. Namun dalam perjalanan turun, Syarifudin terpeleset. Kepalanya membentur batu dan mengalami pendarahan.
"Saudara SR terpeleset dan jatuh dengan kepala mengenai batu sehingga luka sobek dan berdarah. Rekan-rekannya kemudian menghubungi pos pendakian Kledung yang kemudian diteruskan ke Basarnas untuk meminta bantuan evakuasi," kata Budiono, Rabu (14/5/2025).
Dia menambahkan, Basarnas Semarang melalui Pos Siaga Basarnas Wonosobo kemudian mengirimkan satu tim untuk melakukan evakuasi terhadap Syarifudin. Tim dari Pos Pendakian Kledung Temanggung turut membantu upaya evakuasi.
Pukul 12.30 WIB, tim SAR gabungan bergerak menuju lokasi. Mereka baru bisa tiba pukul 18.00 WIB. Perjalanan yang seharusnya bisa ditempuh 3-4 jam menjadi 5,5 jam. "Tim mengalami hambatan dalam menuju ke lokasi karena hujan turun deras dan jalur pendakian menjadi licin sehingga tim harus ekstra hati-hati," ujar Budiono.
Sesaat setelah tiba, tim evakuasi segera melakukan penanganan medis awal terhadap Syarifudin yang mengalami pendarahan di kepala. Budiono, selain mengalami cedera di kepala, korban juga terserang gejala hipotermia akibat menurunnya kondisi tubuh akibat kelelahan, kelaparan, dan hawa dingin.
"Perbekalan para pendaki itu minim karena memang niatnya cuma naik dan turun tanpa ngecamp, sehingga hanya sedikit bawa perbekalan. Tadi pukul 9 malam SR dibawa ke shelter Arai Emergency untuk mendapatkan perawatan lanjutan dan juga dimasakkan makanan hangat," kata Budiono.
Setelah stabil, Syarifudin dibawa turun ke Pos Pendakian Kledung. "Alhamdulillah pukul 01:00 dini hari tadi (Rabu, 14/5/2025) seluruhnya sudah tiba di Pos Kledung," ujar Budiono.
"Terima kasih atas segala usaha dari tim SAR gabungan sehingga survivor tertangani dengan baik dan proses evakuasi berjalan dengan lancar," tambah Budiono.