Dengan Sandi Kereta Gideon, Tentara Israel Kepung RS Indonesia dan Hancurkan Bangunan Sekitar

3 hours ago 3

Wisma dr Jose Jurnalis (bangunan krem kiri) di Kompleks RS Indonesia, Beit Lahiya, Gaza Utara tampak terdampak pengemboman. Bangunan disekitar sudah hancur.

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA— Tentara pendudukan Israel menyerang rumah sakit Indonesia di Beit Lahia pada Ahad (18/5/2025) malam beberapa jam setelah mengumumkan dimulainya operasi darat berskala besar di bagian utara dan selatan Jalur Gaza, dalam kampanye baru yang dijuluki "Kereta Gideon".

Sementara serangan-serangannya telah menewaskan 500 orang dalam tiga hari.

Koresponden Aljazeera mengatakan bahwa kendaraan-kendaraan Israel bergerak menuju Rumah Sakit Indonesia dan ditempatkan di dekat pintu gerbang utara. Mereka menembaki rumah sakit tersebut secara langsung.

Dia menambahkan bahwa buldoser penjajah mulai menghancurkan tembok utara rumah sakit.

Koresponden Aljazeera juga melaporkan bahwa komunikasi dengan staf medis dan para korban luka di dalam rumah sakit terputus.

Serangan terhadap rumah sakit Indonesia terjadi di tengah-tengah intensifikasi serangan udara dan serangan darat yang belum pernah terjadi sebelumnya ke Gaza, meskipun negosiasi sedang berlangsung di Doha untuk mencapai gencatan senjata dan kesepakatan pertukaran tahanan.

Hal ini juga terjadi setelah para pejabat di Kementerian Kesehatan di Gaza mengkonfirmasi bahwa semua rumah sakit umum di Jalur Gaza utara tidak beroperasi.

Sementara itu, di lokasi terpisah, Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) menyampaikan bahwa Rumah Sakit (RS) Indonesia dan Wisma Joserizal yang terletak di Beit Lahia, Gaza Utara, kembali terdampak serangan udara tanpa henti yang dilancarkan oleh penjajah Israel.

Ketua Presidium MER-C, Dokter Hadiki Habib menyampaikan, kondisi RS Indonesia memprihatinkan, dengan kaca-kaca jendela dan plafon yang berjatuhan ke lantai, mengganggu berbagai layanan medis penting seperti ruang ICU, ruang gawat darurat, ruang operasi, hingga poliklinik dan koridor rumah sakit.

Read Entire Article
Politics | | | |