REPUBLIKA.CO.ID, MARTAPURA - Warga Desa Jambu Burung, Kecamatan Beruntung Baru, Kabupaten Banjar menyambut kedatangan Tim Pembina Posyandu Kalimantan Selatan (Kalsel) yang dipimpin oleh Hj Elyana Trisya Hasnuryadi. Kunjungan ini merupakan bagian dari program pembinaan dan pemantauan kegiatan Posyandu di wilayah Kalsel.
Dalam kunjungan ini, Ellyana ditemani oleh Istri Bupati Kabupaten Banjar sekaligus Ketua TP Posyandu Kabupaten Banjar Nurgita Tiyas.
Antusiasme warga mencerminkan dukungan terhadap peningkatan kualitas layanan Posyandu. Hal ini juga terlihat dalam kunjungan sebelumnya oleh Ketua Tim Penggerak (TP) Posyandu Kalsel, Hj Fathul Jannah Muhidin ke berbagai kabupaten/kota di Banua.
Posyandu Janur Kuning yang berada di Desa Jambu Burung ditetapkan sebagai salah satu Posyandu percontohan. Penunjukan ini menjadikan Posyandu Janur Kuning sebagai lokasi kelima dalam program percontohan Posyandu Wasaka yang bertujuan memenuhi Enam Standar Pelayanan Minimal (SPM). Enam SPM meliputi bidang bidang pendidikan, kesehatan, pekerjaan umum, kesejahteraan sosial, dan perumahan.
Wakil Ketua TP Posyandu Kalsel Ellyana Trisya Hasnuryadi berharap pelayanan posyandu bisa menjangkau masyarakat dengan lebih dekat terutama ibu hamil dan balita. Dari hadirnya fasilitas kecil inilah tumbuh kekuatan untuk menekan angka kematian ibu dan anak.
Ellyana mengatakan posyandu sebenarnya memiliki jangkauan yang lebih luas selain identik dengan ibu dan anak. "Yang dijabarkan dalam visinya antara lain, mendukung penyampaian dan penyaluran aspirasi masyarakat, peningkatan kualitas dan percepatan pelayanan pemerintah desa/kelurahan kepada masyarakat desa/kelurahan, penyusunan rencana, pelaksanaan, pengendalian, pelestarian, dan pengambangan hasil pembangunan secara partisipatif,” kata Ellyana.
Warga Desa Jambu Burung, Kecamatan Beruntung Baru, Kabupaten Banjar menyambut kunjungan Tim Pembina Posyandu Kalsel yang dipimpin Hj Elyana Trisya Hasnuryadi, Senin (19/5/2025). - (pemprov kalteng)
Sosialisasi Simulasi Gempa
Sementara itu, ada yang berbeda dari kegiatan Posyandu Wasaka dengan program Enam SPM di Kalimantan Selatan. Jika biasanya identik dengan penimbangan balita dan penyuluhan gizi, kini ada mobil listrik anak, ular tangga raksasa, dan simulasi gempa.
Semuanya diramu dalam satu misi yakni menyelipkan edukasi mitigasi bencana sejak dini kepada masyarakat.
"Kami ingin edukasi kebencanaan ini benar-benar menyentuh masyarakat luas. Karena itu, kami masuk lewat posyandu, tempat di mana ibu dan anak berkumpul secara rutin," ujar Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan pada BPBD Kalsel, Bambang Dedi M.
Melalui pendekatan bermain sambil belajar, anak-anak diajak memahami jenis-jenis bencana alam dan cara menyelamatkan diri.
Salah satu permainan yang menarik perhatian adalah ular tangga raksasa. Setiap kotaknya menyimpan pesan edukatif mulai dari cara menghadapi gempa, banjir, hingga kebakaran.
Tidak hanya anak, para ibu pun ikut antusias. Mereka menyaksikan anak-anaknya terlibat aktif dalam simulasi penanggulangan bencana, sekaligus menyerap pengetahuan penting untuk keselamatan keluarga.
Program ini sudah digelar di sejumlah daerah seperti Hulu Sungai Selatan, Tapin, dan Kabupaten Banjar, Banjarmasin dan akan berlanjut ke Banjarmasin dan Kota Banjarbaru.
Kolaborasi antara TP Posyandu Kalsel dan SKPD seperti BPBD Kalsel membuat kegiatan ini tak sekadar edukatif, tapi juga menyenangkan.
"Alhamdulillah, respons masyarakat sangat luar biasa. Ini membuktikan bahwa edukasi kebencanaan bisa dikemas dengan cara yang menyenangkan dan menyentuh," kata Bambang.