REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Koordinator Aksi Kamisan Semarang, Fathul Munif, menyerukan solidaritas kepada dua mahasiswa Universitas Diponegoro (Undip) yang ditangkap kepolisian. Dua mahasiswa itu ditankap atas tuduhan terlibat penyanderaan seorang anggota Polda Jawa Tengah (Jateng) pascakerusuhan dalam peringatan Hari Buruh Internasional (May Day) di depan Kantor Gubernur dan DPRD Jateng pada 1 Mei 2025 lalu.
Fathul mengungkapkan, dia memperoleh informasi penangkapan dua mahasiswa Undip oleh tim Polrestabes Semarang pada Selasa (13/5/2025) siang. Menurut keterangan Polrestabes Semarang, dua mahasiswa itu berinisial MRS (20 tahun) dan RSB (20 tahun). Fathul mengatakan, berdasarkan informasi yang diperolehnya dari jejaringnya pada Selasa kemarin, MRS dan RSB dibekuk karena dituduh terlibat penyanderaan seorang anggota polisi dalam kerusuhan May Day di Kota Semarang pada 1 Mei 2025 lalu.
Menurut Fathul, tuduhan penyanderaan anggota polisi sebenarnya janggal. Sebab pada peringatan May Day di depan Kantor Gubernur dan Gedung DPRD Jateng, memang terdapat seorang intel dari Polda Jateng yang penyamarannya terbongkar ketika berada di tengah massa aksi.
"Justru kawan-kawan ini sedang melakukan pengamanan intel saat dilakukan pengamanan itu. Ketika intel ketahuan, dari massa aksi, daripada intel diamuk oleh massa, sehingga kawan-kawan mengamankan supaya tidak terjadi hal yang tidak diinginkan," kata Fathul ketika dihubungi, Rabu (14/5/2025).
Dia mengungkapkan, Undip telah melakukan pendampingan hukum kepada MRS dan RSB. Kendati demikian, selaku Koordinator Aksi Kamisan Semarang, Fathul akan tetap menyerukan solidaritas kepada kedua mahasiswa Undip terkait. "Pengabaran kepada kawan-kawan nasional untuk mencoba memulai langkah-langkah upaya apa yang bisa dilakukan di luar pendampingan hukum," ucapnya.
"Karena pendampingan hukum sudah dilakukan dari Undip, jadi yang bisa dilakukan ya solidaritas," tambah Fathul.
Lewat akun Instagram resminya, Aksi Kamisan Semarang telah mengunggah video yang menunjukkan salah satu momen massa aksi mengamankan Brigadir Eka, intel Polda Jateng, pascakerusuhan May Day di Kota Semarang. Brigadir Eka kemudian dibawa ke Kampus Pascasarjana Undip di Pleburan.
"Ini (Brigadir Eka) bakal kita turunin (dari truk), kita taruh di pojok sana, lebih tepatnya di masjid. Aku minta teman-teman kooperatif," ujar salah seoarang peserta aksi.
Video kemudian menunjukkan sosok Brigadir Eka yang mengenakan kaos hitam dan celana jin diapit dua peserta aksi. "Dalam video ini jelas apa yang dilakukan kawan kita, yaitu menjaga intel dan menenangkan mahasiswa agar tidak terpancing emosi dan menghajar intel," tulis Aksi Kamisan Semarang pada takarir unggahan videonya.