REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Dunia digemparkan dengan serangan militer Israel yang menargetkan militer Suriah sebagai sasaran pada Rabu (16/7/2025) lalu. Tel Aviv mengeklaim, serangan tersebut merupakan upaya Israel untuk melindungi Druze di Suriah. Druze merupakan sebuah komunitas keagamaan kecil yang berada di Timur Tengah.
Berikut tujuh fakta terkait Druze dan hubungannya dengan Israel seperti yang dilansir dari Britannica:
1. Berasal dari Mesir dan percabangan dari Syiah Ismailiyah
Druze berasal dari Mesir dan merupakan cabang dari Syiah Ismailiyah yang telah ada pada masa pemerintahan Khalifah Fatimiyah keenam (996-1021), yaitu al-Ḥākim bi-Amr Allāh. Pemerintahan Khalifah Fatimiyah merupakan kepemerintahan dinasti politik dan agama, di mana khalifah dimaksudkan sebagai penguasa yang berdaulat. Al-Ḥākim merupakan seorang yang memiliki pemikiran eksentrik (kontrovesial).
Ia mengeklaim bahwa dirinya merupakan keturunan Fatimah putri dari Nabi Muhammad. Pusat kekuasaan dari Khalifah Fatimiyah yaitu Kairo Mesir dan berhasil menguasai provinsi lain seperti Afrika Utara, pinggiran Laut Merah Afrika, Sisilia, Palestina, Suriah, Hijaz, Yaman, Mekah, dan Madinah.
Al-Ḥākim dipercaya sebagai tuhan pada saat itu, karena ajaran yang disebarkan oleh teolog Ismailiyah radikal yang menyebutkan bahwa al-Ḥākim adalah tuhan yang diduga itu hanyalah karangan al-Ḥākim sendiri. Melihat hal tersebut, lembaga keagamaan Fatimiyah mengutuk dan menjadikannya sebagai bid’ah. Tokoh penyebar pemahaman al-Ḥākim sebagai tuhan ini adalah Hamzah bin Alī dan muridnya yaitu Muhammad al-Darāzī. Sebelumnya, al-Ḥākim diangkat sebagai khalifah pada 996 dan menghilang secara misterius pada tahun 1021. Setelah kepergiannya, gerakan Druze mulai menghilang di Mesir dan hanya tersisa di daerah kecil seperti Suriah dan Lebanon.
2. Sebagian besar Druze tinggal di Suriah, Lebanon, dan Israel
Druze di Suriah menjadi penduduk Druze terbanyak dengan jumlah pada tahun 2020-a mencapai 700 ribu jiwa lebih. Kebanyakan kaum Druze di Suriah datang dari Lebanon pada abad ke-18 dan mereka kemudian menetap di sekitar Swedia (Al-Suwaydāʾ) dan Gunung Druze (Jabal Al-Durūz)
Penduduk terbanyak kedua Druze berada di Lebanon dengan jumlah pada tahun 2020-an hampir mencapai 300 ribu jiwa. Mereka tinggal di sebanjang tepi barat Pegunungan Lebanon dan di bagian tenggaranya.
Penduduk terbanyak ketiga ada di Israel dengan jumlahnya yang mencapai 140 ribu jiwa. Mereka secara berkelompok berlokasi di penuh di bagian utara Israel. Druze di Israel memiliki kesetiaan yang tinggi dengan Israel hingga ikut andil dalam urusan militer di sana.