Gen Z Sekarang Lebih Rentan Kena Kanker Usus Besar, Kok Bisa?

3 hours ago 4

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Kanker kolorektal atau biasa disebut kanker usus besar tidak hanya mengancam kalangan lansia, namun juga usia muda. Menurut beberapa penelitian, Early On Set Colorectal Cancer (EOCRC) sudah ditemukan menyerang kalangan muda di bawah 45 tahun yang mana salah satu golongan yang berisiko terserang EOCRC adalah gen Z.

Peningkatan angka penderita EOCRC tidak hanya pada negara maju, namun juga terjadi pada negara berkembang. Menanggapi hal ini, Dosen Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Airlangga dr Annisa Zahra Mufida mengatakan penyebab munculnya kanker kolorektal pada usia muda umumnya terkait dengan gaya hidup tidak sehat.

Misalnya terlalu sering mengonsumsi makanan cepat saji dan tinggi gula, konsumsi alkohol dan merokok, hingga kurangnya aktivitas fisik. Selain gaya hidup, faktor genetik juga dapat menjadi faktor pemicu kanker kolorektal.

"Karakteristik kanker pada usia muda yaitu memiliki prognosis atau prediksi kesembuhan yang lebih buruk daripada kanker kolorektal yang terjadi pada usia lanjut. Selain itu risiko metastasis atau penyebaran sel kankernya lebih besar serta adanya risiko kegagalan terapi yang lebih besar pada pasien muda," kata dr Annisa dalam keterangan tertulis, dikutip pada Senin (19/5/2025).

Gejala umum yang sering ditemukan pada penderita kanker kolorektal meliputi anemia, munculnya darah pada feses, dan diare lebih dari dua pekan. Kemudian berat badan yang turun signifikan, nyeri di sekitar dubur, hingga sembelit yang terjadi lebih dari tiga bulan.

"Meskipun begitu kanker kolorektal kadang tidak menunjukkan adanya gejala sehingga umumnya terlambat didiagnosis dan hampir 50 persen sudah berada di stadium lanjut, karena adanya stigma bahwa kanker hanya menyerang usia lanjut. Karena itu, deteksi dini diperlukan untuk mencegah kondisi semakin parah," kata dia.

Annisa menyebut beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah kanker kolorektal di antaranya mengetahui riwayat penyakit keluarga, menghindari makanan cepat saji dan kembali ke real food, memperbanyak aktivitas fisik. Selain itu, melakukan pemeriksaan secara dini untuk mengetahui kesehatan organ pencernaan juga penting untuk dilakukan.

"Segera periksakan diri jika mendapati adanya gejala kanker kolorektal ke fasilitas kesehatan dengan melakukan pemeriksaan feses, apabila didapatkan darah pada feses maka akan dilanjutkan pemeriksaan teropong usus atau colonoscopy untuk diagnosis lebih lanjut. Prosedur ini menjadi penting untuk mengurangi resiko kondisi kanker memburuk," ujar dr Annisa.

Read Entire Article
Politics | | | |