Husnul Khotimah
Iptek | 2025-12-15 17:54:57
Artificial Intelligence (AI), Sumber: Pinterest
Manfaat AI dapat dirasakan di berbagai bidang. Dalam dunia kesehatan, misalnya, AI digunakan untuk mendeteksi penyakit lebih dini melalui analisis data medis. Teknologi ini mampu membaca hasil pemeriksaan dengan akurat tinggi, sehingga membantu dokter mengambil keputusan lebih cepat dan tepat. Di bidang pendidikan, AI mendukung pembelajaran interaktif dengan menyediakan materi sesuai kebutuhan siswa. Platform belajar berbasis AI dapat menyesuaikan tongkat kesulitan soal, memberikan penjelasan tambahan, dan memantau perkembangan belajar secara real time. Sementara itu, dalam dunia hiburan, AI menghadirkan pengalaman personalisasi yang membuat pengguna merasa lebih terhubung. Rekomendasi film, musik, atau konten digital yang sesuai dengan preferensi individu adalah contoh nyata bagaimana AI memperkaya pengalaman sehari-hari.
Selain itu, AI juga berperan penting dalam dunia bisnis. Perusahaan memanfaatkan teknologi ini untuk menganalisis tren pasar, memahami perilaku konsumen, dan meningkatkan layanan pelanggan. Chatbot berbasis AI mampu menjawab pertanyaan dengan cepat, memberikan solusi, bahkan membantu proses transaksi. Hal ini tidak hanya meningkatkan layanan pelanggan, tetapi juga mengurangi beban kerja manusia. Di sektor transportasi, AI digunakan untuk mengoptimalkan rute perjalanan, mengurangi kemacetan, dan bahkan mengembangkan kendaraan otonom yang diharapkan menjadi solusi mobilitas masa depan.
Namun, di balik manfaat besar tersebut, terdapat tantangan yang tidak bisa diabaikan. Isi privasi data menjadi perhatian utama AI bekerja dengan mengolah informasi pribadi, sehingga risiko kebocoran data atau penyalahgunaan informasi selalu mengintai. Selain itu, algoritma yang digunakan bisa menimbulkan bias jika tidak dirancang dengan adil. Misalnya, sistem rekrutmen berbasis AI dapat menghasilkan keputusan diskriminatif jika data latih yang digunakan tidak seimbang. Kekhawatiran lain adalah berkurangnya peran manusia dalam pekerjaan tertentu. Otomatisasi yang didorong oleh AI berpotensi menggantikan tenaga kerja di beberapa sektor, menimbulkan pertanyaan tentang masa depan lapangan kerja.
Kesadaran masyarakat juga memegang peran penting. Pengguna perlu memahami bagaimana AI bekerja, apa manfaatnya, dan apa risikonya. Dengan pengetahuan yang cukup, masyarakat dapat menggunakan teknologi ini secara bijak, tidak hanya sebagai konsumen pasif tetapi juga sebagai pihak yang kritis terhadap dampak yang ditimbulkan. Edukasi tentang AI harus menjadi bagian dari literasi digital, sehingga generasi muda dapat tumbuh dengan pemahaman yang baik tentang teknologi yang akan membentuk masa depan mereka.
Pada akhirnya, AI adalah alat. Seperti halnya teknologi lain, manfaat dan dampaknya bergantung pada bagaimanaanudia menggunakannya. Jika dimanfaatkan dengan bijak, AI dapat menjadi teknologi yang mendukung kualitas hidup, membuka peluang inovasi, dan menciptakan masa depan yang lebih cerdas. Namun, jika diabaikan tantangannya, AI bisa menimbulkan masalah baru yang justru merugikan masyarakat. Oleh karena itu, keseimbangan antara pemanfaatan dan pengawasan menjadi kunci agar AI benar-benar menjadi sahabat manusia, bukan ancaman
Penulis:
Husnul Khotimah, University Pamulang, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Prodi Manajemen.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

10 hours ago
8













































