REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Purwadi Arianto menekankan pentingnya pendekatan humanis dalam pelayanan Polri, sebagai bagian dari reformasi sumber daya manusia (SDM) Polri.
"Hal ini diharapkan dapat memperkuat kepercayaan publik melalui pendekatan yang lebih empati, serta memahami kebutuhan masyarakat," kata Purwadi dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.
Dalam Rapat Kerja Teknis (Rakernis) SDM dan Logistik Polri 2025 yang berlangsung di Mabes Polri, Jakarta, Jumat, dia menjelaskan bahwa integritas adalah fondasi utama dalam membangun kepercayaan masyarakat terhadap kepolisian. Menurutnya, kepercayaan publik dapat dijabarkan dengan rumus "tulus + cepat".
"Tulus itu berbuat tanpa mengharap imbalan, sementara kecepatan merupakan respons personel terhadap aduan masyarakat yang didukung oleh penggunaan teknologi dalam komunikasi maupun transportasi personel,” ujarnya.
Polri dituntut untuk memiliki personel yang tidak hanya kuat secara fisik, tapi juga berintegritas dan kompeten secara intelektual maupun moral. Untuk itu, SDM Polri perlu dibekali dengan berbagai kualitas penting seperti kemampuan beradaptasi, penguasaan teknologi, empati, responsif, dan juga keterampilan komunikasi publik yang baik.
“Polri membutuhkan pemimpin transformasional yang menjadi teladan melalui integritas, nilai moral, dan komitmen terhadap tugas dan negara. Pemimpin seperti ini mampu menggerakkan anggota dengan visi yang jelas untuk pelayanan dan pengabdian terbaik,” jelas Purwadi.
Keberhasilan reformasi SDM Polri tercermin dari terbentuknya budaya kinerja yang tinggi serta SDM Polri yang profesional, modern dan humanis. Selain itu, juga ditentukan oleh pelanggaran etika dan meningkatnya indeks pelayanan yang berujung pada kepercayaan publik terhadap layanan Polri.
Mantan Kepala Lemdiklat Polri ini menyebutkan bahwa menjaga kepercayaan publik memang bukanlah hal yang mudah, terutama di tengah ekspektasi yang terus meningkat.
“Polri harus terus melakukan perbaikan berkelanjutan dengan mendengarkan dan merespons umpan balik dari masyarakat. Upaya ini penting untuk memastikan layanan yang diberikan tetap relevan, responsif, dan membangun kepercayaan jangka panjang,” imbuhnya.
sumber : Antara