REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Wakil Menteri Pertanian Sudaryono mengatakan, penyerapan gabah petani oleh Perum Bulog saat ini telah mencapai 2 juta ton setara beras untuk penguatan cadangan beras pemerintah (CBP).
"Bulog ini sekarang menyerap beras, menyerapnya sebetulnya gabah, kemudian kita giling jadi beras, itu hari ini 2 juta ton setara beras," kata Wamentan ditemui di sela kunjungan kerja di Balai Perakitan dan Pengujian Tanaman Industri dan Penyegar, Sukabumi, Jawa Barat, Jumat (9/5/2025).
Wamentan Sudaryono yang juga menjabat sebagai Kepala Dewan Pengawas Perum Bulog mengatakan penyerapan gabah dari petani menjadi cadangan pangan strategis yang dikuasai langsung oleh negara. Ia menyebutkan dengan serapan tersebut maka total cadangan beras yang dikuasai negara dalam pengelolaan Bulog saat ini mencapai 3,6 juta ton termasuk stok tahun lalu, menjadikan ketahanan pangan semakin kuat.
"Ini tertinggi sepanjang sejarah negara kita ada, ini satu prestasi dan ini membawa negara punya cadangan beras yang dimiliki, dikuasai dan berada di tangan pemerintah langsung," ucapnya.
Ia juga menegaskan harga pembelian gabah petani tetap mengacu pada Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah sebesar Rp6.500 per kilogram, guna memastikan petani tetap mendapatkan keuntungan dan tidak merugi.
Lebih lanjut, dia mengatakan produktivitas padi meningkat signifikan, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kenaikan 51 persen untuk produktivitas beras, jagung 39 persen, dan tanaman pangan secara umum naik hingga rata-rata 42 persen pada kuartal pertama 2025.
Sektor pertanian sendiri menyumbang pertumbuhan ekonomi 10,4 persen, tertinggi di antara sektor-sektor lain pada triwulan pertama 2025, mencerminkan keberhasilan program-program strategis nasional di bidang pangan.
Sudaryono menambahkan bahwa Presiden Prabowo telah memerintahkan pembangunan tambahan gudang Bulog, karena seluruh kapasitas telah terisi penuh, bahkan sebagian harus disimpan di gudang pihak ketiga secara filial.
Sebelumnya, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menargetkan produksi padi nasional mencapai 32 juta ton pada tahun 2025, untuk mendukung ketahanan dan swasembada pangan yang ditargetkan Presiden Prabowo Subianto dapat tercapai di 2027. Mentan mengatakan bahwa target produksi padi di tahun 2025 meningkat bila dibandingkan tahun sebelumnya mencapai 30 juta ton.
sumber : Antara