Pendidikan Ibadah Kurban

5 hours ago 2

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ibadah kurban pada Idul Adha memiliki banyak keutamaan. Di antaranya adalah mengikis penyakit hati, yakni kikir.

Nabi Muhammad SAW pernah memberikan peringatan serius: “Siapa saja yang memiliki kelapangan rezeki, tetapi tidak berkurban, maka jangan sekali-kali mendekati masjid kami” (HR at-Thabrani).

Jika dikaitkan dengan pendidikan, ibadah tahunan ini merupakan ibadah yang sarat edukasi nilai. Pertama, ibadah kurban mengajarkan tujuan pendidikan. Secara eksplisit, tujuan dari syariat ibadah kurban ini disebutkan dalam Alquran, yaitu membentuk pribadi yang bertauhid, taat, bersyukur, dan muhsin (QS al-Hajj [22]: 34-37).

Kedua, ibadah kurban mengingatkan pentingnya pelajaran sejarah. Apalagi, secara historis, ibadah kurban ini telah berlangsung lama, seusia peradaban umat manusia di dunia, yaitu ketika dua putera Nabi Adam AS, Qabil dan Habil, mempersembahkan kurban masing-masing.

Alquran mengisahkan, “Ceritakanlah kepada mereka kisah kedua putera Adam (Habil dan Qabil) menurut yang sebenarnya, ketika keduanya mempersembahkan kurban, maka diterima dari salah seorang dari mereka berdua (Habil) dan tidak diterima dari yang lain (Qabil). Ia berkata (Qabil): “Aku pasti membunuhmu!” Berkata Habil: “Sesungguhnya Allah hanya menerima (kurban) dari orang-orang yang bertakwa” (QS al-Maidah [5]: 27).

Ketiga, pendidikan dalam Islam hendaklah berbasis prinsip syura dan metodologi. Ketika Nabi Ibrahim berdialog menyampaikan mimpinya kepada Ismail, sekaligus meminta pendapatnya (QS ash-Shaffat [42]: 100-101), maka kisah ini menunjukkan pentingnya bermusyawarah dan cara mencapai tujuan dalam setiap dimensi kehidupan, termasuk dalam dunia pendidikan. Sehingga, perkara-perkara negatif seperti kesewenang-wenangan, egoisme, kesulitan, dan kerugian dapat dihindari.

Keempat, karakter dan sifat anak saleh. Syariat kurban merupakan ibadah yang sarat dengan spirit melahirkan pribadi berkarakter dan berakhlak mulia. Misalnya, mendidik sifat istiqamah, ikhlas, sabar, tawakal, tawadhu, dan ketaatan total dalam beragama.

sumber : Hikmah Republika oleh Imron Baehaqi

Read Entire Article
Politics | | | |