KTT Arab Tolak Pengosongan Gaza, Desak Kemerdekaan Palestina

7 hours ago 3

REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD – Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Arab ke-34, yang diadakan pada Jumat di ibu kota Irak, Baghdad, mengeluarkan seruan yang kuat dan terpadu untuk segera menghentikan serangan Israel di Jalur Gaza. Mereka juga mendesak pembukaan semua penyeberangan perbatasan untuk memungkinkan pengiriman bantuan kemanusiaan.

Komunike terakhir KTT tersebut, yang dikenal sebagai “Deklarasi Baghdad,” dengan tegas menolak penggusuran warga Palestina dari tanah mereka dan mendesak semua negara untuk memberikan dukungan politik, keuangan, dan hukum bagi rencana bersama Arab-Islam untuk membangun kembali Gaza.

Dilansir kantor berita WAFA, pernyataan tersebut mendukung seruan Presiden Mahmoud Abbas dari Negara Palestina untuk mengadakan konferensi perdamaian internasional dan menuntut pengerahan pasukan penjaga perdamaian PBB di wilayah pendudukan Palestina sampai penerapan solusi dua negara.

Dari 32 poin yang diuraikan dalam deklarasi tersebut, 14 poin pertama berfokus pada perjuangan Palestina dan situasi di Gaza, yang digambarkan sedang menghadapi “genosida Israel.”

Deklarasi tersebut menegaskan kembali bahwa isu Palestina adalah isu sentral bagi dunia Arab dan merupakan elemen inti bagi stabilitas regional. Perjanjian ini menekankan hak-hak rakyat Palestina yang tidak dapat dicabut, termasuk hak atas kebebasan, hak untuk menentukan nasib sendiri, pembentukan negara Palestina yang merdeka dan berdaulat, serta hak untuk kembali dan memberikan kompensasi bagi para pengungsi dan diaspora.

KTT tersebut mengecam keras semua tindakan dan praktik ilegal yang dilakukan Israel, kekuatan pendudukan, dan menuduh Israel mengabaikan hak-hak dasar rakyat Palestina, termasuk kehidupan dan martabat manusia. Mereka menyerukan “penghentian segera perang di Gaza dan semua permusuhan yang memperburuk penderitaan warga sipil yang tidak bersalah.”

KTT tersebut mendesak masyarakat internasional dan negara-negara berpengaruh untuk memikul tanggung jawab moral dan hukum mereka untuk menghentikan pertumpahan darah dan memastikan pengiriman bantuan kemanusiaan mendesak ke seluruh Gaza tanpa hambatan.

Para peserta juga menegaskan kembali dukungan terhadap rencana gabungan Arab-Islam yang diadopsi pada tanggal 4 Maret dan 7 Maret 2025, masing-masing oleh Liga Arab dan Organisasi Kerjasama Islam (OKI), yang menguraikan jalur pemulihan dan rekonstruksi di Gaza.

Deklarasi tersebut menyambut baik usulan untuk membentuk dana rekonstruksi khusus, dengan menyoroti inisiatif Perdana Menteri Irak Mohammed Shia' Al-Sudani dan komitmen sebelumnya yang dibuat pada KTT Kairo tahun 2023 dan KTT Arab-Islam tahun 2024 yang diselenggarakan oleh Saudi.

Penekanan juga diberikan pada upaya terkoordinasi untuk membuka semua penyeberangan ke wilayah Palestina dan memberdayakan badan-badan PBB, khususnya UNRWA, untuk melanjutkan dan memperluas operasi kemanusiaan mereka dengan dukungan internasional.

Read Entire Article
Politics | | | |