Jamaah calon haji Indonesia Kloter 08 Embarkasi Padang bersujud saat tiba di Makkah, Arab Saudi, Sabtu (17/5/2025).
Oleh : Teguh Firmansyah, dari Makkah Arab Saudi
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah terus mendorong syarikah agar segera mempercepat distribusi kartu nusuk buat jamaah haji Indonesia. Percepatan perlu dilakukan agar jamaah bisa leluasa beribadah di Masjidil Haram.
“Kita bersama-sama (Kementerian Haji Arab Saudi dan syarikah) terus melakukan akselerasi,” ujar Ketua PPIH Arab Saudi, Muchlis M Hanafi.
Hingga Sabtu (17/5) sore Waktu Arab Saudi (WAS), tercatat 85.628 jamaah telah menerima kartu tersebut. Angka itu setara 76 persen dari total 111.980 jamaah yang sudah tiba di Arab Saudi. Masih ada sebanyak 26.352 jamaah, atau sekitar 23 persen yang belum mendapatkan kartu Nusuk. Angka ini dirilis berdasarkan data resmi dari Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi (Kemenhaj).
Kepala Daerah Kerja Makkah Ali Machzumi mengatakan, pihaknya akan memanggil syarikah untuk memastikan bahwa pendistribusian nusuk dapat segera dilakukan. "Kita akan berikan data-data itu siapa yang belum dapat nusuk, agar syarikah itu bisa segera menyelesaikan," ujarnya.
Kartu nusuk merupakan dokumen penting yang harus dimiliki setiap jamaah. Kartu nusuk menjadi penanda bahwa jamaah itu benar-benar punya hak berhaji. Petugas di Masjidil Haram akan meminta nusuk jamaah sebagai syarat masuk. Otoritas Saudi tidak mau lagi kecolongan seperti halnya pada tahun lalu saat banyak jamaah nonvisa haji ikut ke Kota Makkah.
Nusuk juga digunakan untuk dapat mengikuti seluruh rangkaian puncak ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna). Pemerintah Indonesia kini terus menjalin koordinasi erat dengan otoritas Arab Saudi untuk memastikan seluruh jamaah menerima haknya sesuai prosedur.
Muchlis belum dapat memastikan apakah 23 persen jamaah yang belum menerima kartu didominasi oleh jamaah yang baru tiba atau yang sudah lama berada di Arab Saudi. Ia masih menelusuri hal tersebut. “Sedang ditelusuri. Ada yang baru datang dan ada yang lama,” jelasnya.
Sejumlah syarikah sebelumnya punya alasan mengapa kartu nusuk telah dibagikan. Di antaranya ketika mau membagikan jamaah sedang tidak ada di hotel. Menurut Ali Machzumi, sejatinya nusuk bisa dititipkan ke ketua rombongan.