Kuota Pendaki Rinjani Dibatasi 700 Orang per Hari, Ini Alasannya

4 hours ago 3

Sejumlah pendaki turun dari puncak Gunung Rinjani, Sembalun, Lombok Timur, NTB. Pemerintah membatasi kuota 700 pendaki untuk mendaki Gunung Rinjani. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK TIMUR -- Menteri Kehutanan, Raja Juli Antoni, menegaskan pemerintah akan membatasi kuota pendaki untuk menjaga keseimbangan ekologis kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) yang terletak di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat.

“Gunung Rinjani berperan penting sebagai kawasan ekonomi konservasi. Oleh karena itu, pelestarian dan keseimbangan ekologi harus menjadi prioritas utama,” ujar Menteri Juli saat membuka ajang olahraga lari Rinjani 100 di Sembalun, Lombok Timur, Ahad (18/5/2025).

Ia menegaskan bahwa kebijakan pembatasan kuota pendaki tidak hanya berlaku di TNGR, tetapi juga akan diterapkan di taman-taman nasional lain di seluruh Indonesia. Menurutnya, pembatasan pengunjung bukanlah bentuk pembatasan rezeki para pelaku wisata, tetapi sebagai langkah untuk melindungi keberlanjutan ekosistem taman nasional dari dampak negatif jumlah pengunjung yang berlebihan.

“Kami batasi agar ekosistem dan ekologi tetap terjaga. Keindahan alam Rinjani harus terus dipelihara agar tetap menarik dan memberi manfaat jangka panjang,” tutur Juli.

Sebelumnya, pada 8 April 2025, sejumlah warga dan pelaku wisata yang tergabung dalam Asosiasi Tour Operator Senaru (ATOS) sempat mendatangi kantor Balai TNGR di Kota Mataram. Mereka meminta agar kuota pendaki di jalur Senaru yang saat ini dibatasi 150 orang per hari bisa ditambah atau bahkan dihapuskan demi mengakomodasi lonjakan pendaki.

Sementara itu, asosiasi dan masyarakat pengelola jalur pendakian Sembalun mengusulkan agar pintu pendakian dikelola secara mandiri. Mereka menilai bahwa konsep wisata murah berbasis kuantitas dapat merusak visi pariwisata berkelanjutan. Sebaliknya, mereka ingin mengembangkan kawasan pendakian Sembalun sebagai destinasi premium yang tetap patuh pada regulasi pemerintah.

Menanggapi hal itu, Balai TNGR menyatakan bahwa kuota pendaki sebesar 700 orang per hari sudah sesuai dengan daya dukung dan daya tampung Gunung Rinjani. Oleh sebab itu, permintaan penambahan kuota tidak dapat dikabulkan secara mendadak.

Kuota tersebut dibagi ke dalam enam jalur pendakian, yakni:

- Senaru: 150 orang

- Sembalun: 150 orang

- Torean: 100 orang

- Timbanuh: 100 orang

- Tete Batu: 100 orang

- Aiq Beriq: 100 orang

Dengan pembatasan yang terukur, pemerintah berharap ekosistem Gunung Rinjani tetap lestari sekaligus menjaga nilai wisata alam yang berkelanjutan.

sumber : Antara

Read Entire Article
Politics | | | |