Senin 15 Dec 2025 21:23 WIB
Tiga pelajar Indonesia kembangkan Drone Rajawali untuk bantu penanganan bencana.
Rep: Prayogi/ Red: Edwin Dwi Putranto
Suasana saat kegiatan demonstrasi Drone Rajawali di SMA ACS Jakarta, Senin (15/12/2025). Tiga pelajar Indonesia yang tergabung dalam Tim Bayu Sakti, yakni Ksatria Wibawa Putra Murti, Owen Tay Jia Hao (Pelajar SMA ACS Jakarta) serta Arga Wibawa (Pelajar SMA Al Irsyad Satya Islamic School) mengembangkan Drone Rajawali untuk membantu penanganan bencana. (FOTO : Republika/Prayogi)
Drone Rajawali merupakan autonomous AI-powered disaster response UAV (unmanned aerial vehicle) atau drone yang mampu melakukan pemetaan area, bergerak secara mandiri (autonomous), serta mendeteksi sejumlah indikator yang muncul saat bencana, seperti retakan, label bahaya, karat, dan berbagai tantangan lainnya. (FOTO : Republika/Prayogi)
Tim Bayu Sakti ini telah menyabet dua penghargaan internasional berturut-turut yaitu juara 4 kategori Drone Disaster Challenge di ajang World Robot Summit (WRS) di Fukushima, Jepang pada Oktober lalu dan juara 1 kategori Innovation AI Robot di pada World Robot Games (WRG) di Taipei pada awal Desember lalu. (FOTO : Republika/Prayogi)
Pelajar memberikan penjelasan saat demonstrasi Drone Rajawali di SMA ACS Jakarta, Senin (15/12/2025). Tiga pelajar Indonesia yang tergabung dalam Tim Bayu Sakti, yakni Ksatria Wibawa Putra Murti, Owen Tay Jia Hao (Pelajar SMA ACS Jakarta) serta Arga Wibawa (Pelajar SMA Al Irsyad Satya Islamic School) mengembangkan Drone Rajawali untuk membantu penanganan bencana. (FOTO : Republika/Prayogi)
Drone Rajawali merupakan autonomous AI-powered disaster response UAV (unmanned aerial vehicle) atau drone yang mampu melakukan pemetaan area. (FOTO : Republika/Prayogi)
Tiga pelajar Indonesia yang tergabung dalam Tim Bayu Sakti, yakni Ksatria Wibawa Putra Murti (kanan), Owen Tay Jia Hao (tengah) (Pelajar SMA ACS Jakarta) serta Arga Wibawa (kiri) (Pelajar SMA Al Irsyad Satya Islamic School) saat menggelar demonstrasi Drone Rajawali di SMA ACS Jakarta, Senin (15/12/2025). (FOTO : Republika/Prayogi)
Tim Bayu Sakti ini telah menyabet dua penghargaan internasional berturut-turut yaitu juara 4 kategori Drone Disaster Challenge di ajang World Robot Summit (WRS) di Fukushima, Jepang pada Oktober lalu dan juara 1 kategori Innovation AI Robot di pada World Robot Games (WRG) di Taipei pada awal Desember lalu. (FOTO : Republika/Prayogi)
Tiga pelajar Indonesia yang tergabung dalam Tim Bayu Sakti, yakni Ksatria Wibawa Putra Murti (kanan), Owen Tay Jia Hao (tengah) (Pelajar SMA ACS Jakarta) serta Arga Wibawa (kiri) (Pelajar SMA Al Irsyad Satya Islamic School) menunjukkan dorne serta penghargaan mereka saat menggelar demonstrasi Drone Rajawali di SMA ACS Jakarta, Senin (15/12/2025). Drone Rajawali ini dikembangkan untuk membantu penanganan bencana. (FOTO : Republika/Prayogi)
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Suasana saat kegiatan demonstrasi Drone Rajawali di SMA ACS Jakarta, Senin (15/12/2025).
Tiga pelajar Indonesia yang tergabung dalam Tim Bayu Sakti, yakni Ksatria Wibawa Putra Murti, Owen Tay Jia Hao (Pelajar SMA ACS Jakarta) serta Arga Wibawa (Pelajar SMA Al Irsyad Satya Islamic School) mengembangkan Drone Rajawali untuk membantu penanganan bencana.
Drone Rajawali merupakan autonomous AI-powered disaster response UAV (unmanned aerial vehicle) atau drone yang mampu melakukan pemetaan area, bergerak secara mandiri (autonomous), serta mendeteksi sejumlah indikator yang muncul saat bencana, seperti retakan, label bahaya, karat, dan berbagai tantangan lainnya.
Tim Bayu Sakti ini telah menyabet dua penghargaan internasional berturut-turut yaitu juara 4 kategori Drone Disaster Challenge di ajang World Robot Summit (WRS) di Fukushima, Jepang pada Oktober lalu dan juara 1 kategori Innovation AI Robot di pada World Robot Games (WRG) di Taipei pada awal Desember lalu.
sumber : Republika
Berita Lainnya

2 hours ago
2












































