Tenaga Ahli Menag: Masalah Penyatuan Jamaah Haji Terpisah Sudah Selesai  

6 hours ago 4

Jamaah calon haji Indonesia antre berjalan menuju bus Shalawat di Terminal Shib Amir, kawasan Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi, Selasa (20/5/2025). Terminal bus tersebut melayani 14 rute dari hotel-hotel jamaah calon haji Indonesia yang terletak di kawasan Syisyah dan Raudhah menuju Masjidil Haram dan sebaliknya.

REPUBLIKA.CO.ID, Laporan Jurnalis Republika Teguh Firmansyah dari Makkah, Arab Saudi

Kementerian Agama memastikan bahwa pasangan suami dan istri jamaah haji terpisah hotel akan disatukan kembali. Jamaah tidak perlu khawatir tentang penyatuan itu. 

"Tak perlu khawatir pasti digabungkan," ujar  Tenaga Ahli Menteri Agama Republik Indonesia bidang Haji, Umrah, dan Hubungan Internasional, Bunyamin Yapid di Makkah, Selasa (20/5/2025). 

Menurut Bunyamin persoalan jamaah haji terpisah ini sudah tuntas. PPIH Arab Saudi telah mengeluarkan  surat edaran terkait dengan penyatuan itu. "Sudah-sudah tidak ada masalah," ujarnya menekankan. 

Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi telah mengeluarkan edaran terkait dengan penyatuan kembali pasangan terpisah. Tak hanya pasutri terpisah, tapi juga pendamping lansia serta orang tua dan anaknya yang terpisah. 

Pihak kloter diminta untuk mendata jamaah yang terpisah disertai dengan data-data syarikah masing-masing.  Bunyamin berharap segala persoalan tentang jamaah terpisah ini dapat diselesaikan sebelum pergerakan Armuzna (Arafah, Muzdalifah, dan Mina). 

Ketua PPIH Arab Saudi Muchlis Hanafi sebelum mengatakan, sudah ada penggabungan pasangan terpisah secara alamiah di lapangan. Tapi belum secara resmi melapor. Karena itu ia mengingatkan agar jamaah dan rombongan yang bergabung lagi untuk melapor ke sektor supaya segera terdata.  

"Karena ini sangat penting agar tidak ada kendala gerakan Makkah ke Arofah, karena pelayanan di Armuzna berbasis syarikah," ujar Muchlis yang juga Direktur Layanan Haji Luar Negeri Kemenag itu. 

Sampai saat ini belum ada data pasti berapa pasangan jamaah yang terpisah dan berapa yang sudah disatukan Kembali. Namun menurut Muchlis potensi keterpisahan jamaah da 2.500 orang atau sekitar 1.250 pasangan.  "Sebagian memang sudah ada yang penggabungan secara alami," ujarnya.

Read Entire Article
Politics | | | |