Spanyol akan Tingkatkan Pendanaan Untuk Penyelidikan Kejahatan Perang di Gaza

4 hours ago 1

Seorang anak laki-laki yang terluka akibat serangan tentara Israel dibawa ke rumah sakit Al-Shifa di Kota Gaza, Senin, 5 Mei 2025.

REPUBLIKA.CO.ID,MADRID -- Spanyol akan memberikan kontribusi tambahan dana lebih dari 560 ribu dolar AS (sekitar Rp 9,22 miliar) untuk mendukung investigasi PBB atas pelanggaran hak asasi manusia (HAM) dan kemungkinan kejahatan perang yang dilakukan di Gaza, Palestina. Hal itu diumumkan Menteri Luar Negeri Jose Manuel Albares pada Senin (5/5/2025) sebagaimana dilaporkan Anadolu Agency.

“Dengan tujuan untuk mengakhiri pelanggaran hukum internasional ini dan dengan keinginan untuk memastikan akuntabilitas, saya mengumumkan bahwa kami akan mendukung Kantor Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia dalam meningkatkan upaya investigasi terhadap pelanggaran HAM dan kejahatan perang yang mungkin dilakukan di Gaza,” kata Albares kepada Komite Urusan Luar Negeri Spanyol, dikutip dari laman Middle East Monitor, Selasa (6/5/2025)

Albares menyebut krisis kemanusiaan yang sedang berlangsung di Gaza di tengah blokade bantuan Israel sama sekali tidak dapat diterima, dan menganggap Israel bertanggung jawab atas penyebab kelaparan yang belum pernah terjadi sebelumnya.

“Masuknya bantuan makanan yang mendesak diperlukan untuk menyelamatkan nyawa warga Palestina yang tak berdosa,” katanya. 

“Penduduk sipil Gaza berhak mendapatkan martabat dan perdamaian, dan Spanyol menuntut hal itu dan akan terus menuntutnya,” ujar Albares.

Pekan lalu, Spanyol berpartisipasi dalam proses lisan di Mahkamah Internasional mengenai kewajiban Israel sebagai kekuatan pendudukan di wilayah Palestina yang diduduki.

Di sana, Spanyol menegaskan kembali tanggung jawab Israel untuk mematuhi kewajibannya di bawah hukum internasional dan kemanusiaan, termasuk memastikan kebutuhan dasar penduduk dan bekerja sama dengan PBB.

Sejak 2 Maret, Israel telah menutup penyeberangan Gaza, menghalangi pasokan penting untuk masuk ke daerah padat penduduk tersebut meskipun ada beberapa laporan kelaparan di wilayah yang hancur akibat perang tersebut.

Pekan lalu, Direktur Kantor Media Pemerintah Gaza, Ismail Thawabteh mengatakan kepada Anadolu bahwa daerah kantong tersebut telah memasuki tahap kelaparan yang parah akibat penutupan penyeberangan perbatasan yang terus berlanjut dan gempuran militer Israel.

Lebih dari 52.500 warga Palestina telah dibunuh Israel di Gaza sejak Oktober 2023, sebagian besar dari mereka adalah perempuan dan anak-anak.

Read Entire Article
Politics | | | |