Solo Jadi Percontohan Integrasi Transportasi Publik, Ini Strategi Kemenhub

6 hours ago 6

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menegaskan komitmennya menjadikan transportasi publik yang terintegrasi sebagai prioritas nasional. Salah satu upaya dilakukan melalui forum diskusi bersama komunitas dalam kegiatan Ngobrolin Transportasi Bareng Komunitas (Lintas) bertema Transportasi Publik Terintegrasi, Kita Makin Terkoneksi, yang digelar di Terminal Tipe A Tirtonadi, Solo.

Beragam komunitas hadir dalam diskusi tersebut, antara lain Forum Diskusi Transportasi Solo, Bike2Work Solo, SSC Solo, Java Train, Indonesian Railway Preservation Society Yogyakarta, Transportologi, Bismania Community, PPRBM Solo, SHG Solo, Gekatin Solo, serta Jejak Kota.

Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenhub Ernita Titis Dewi menyatakan kegiatan ini menjadi momentum penting untuk memperkuat sinergi antara pemerintah dan masyarakat dalam membangun sistem transportasi yang inklusif dan berkelanjutan.

"Harapannya, Lintas menjadi platform pertukaran gagasan, membangun pemahaman, serta memperkuat komitmen bersama untuk menciptakan transportasi publik yang semakin terkoneksi," kata Ernita dalam keterangannya, Ahad (20/7/2025).

Direktur Jenderal Integrasi Transportasi dan Multimoda Risal Wasal menambahkan, kegiatan ini memberikan banyak masukan berbasis data yang relevan bagi perumusan kebijakan di bidang integrasi dan multimoda.

"Kami harus berbicara dengan data, memastikan sistem transportasi berjalan baik dan benar dengan integrasi yang seamless," ujar Risal.

Dirjen Integrasi Transportasi dan Multimoda memiliki rencana pengembangan integrasi transportasi di 10 kawasan metropolitan, 9 wilayah Terpencil, Tertinggal, Terdepan, dan Perbatasan (3TP), serta 5 Kawasan Sentra Produksi Pangan (KSPP) untuk periode 2025–2029.

Pengamat transportasi Djoko Setijowarno menyebut Solo sebagai kota percontohan dalam integrasi dua simpul transportasi utama, yakni Terminal Tirtonadi dan Stasiun Solo Balapan. Djoko menilai Solo menjadi salah satu kota dengan integrasi transportasi terbaik di Indonesia.

“Solo ini sudah sangat lengkap, dengan dua koridor Trans Jateng, Batik Solo Trans, dan feeder. Secara fisik, integrasi transportasinya bisa menjadi contoh untuk daerah lain,” kata Djoko.

Di Solo, sistem transportasi terintegrasi mencakup layanan Batik Solo Trans, feeder, KRL, Kereta Bandara Internasional Adi Soemarmo (BIAS), dan Trans Jateng. Pemerintah juga terus melakukan penataan infrastruktur seperti tempat pemberhentian bus (TPB), terminal, sistem transportasi cerdas (intelligent transport system), jalur khusus transportasi publik, serta fasilitas bagi pejalan kaki dan pesepeda.

Read Entire Article
Politics | | | |