Postecoglou Sebut Gelar Liga Europa dapat Jadi Titik Balik Tottenham

5 hours ago 4

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatih Tottenham Hotspur Ange Postecoglou yakin mengalahkan Manchester United di final Liga Europa pekan depan akan memutus siklus prestasi buruk dan menandai titik balik dalam sejarah klub London utara tersebut.

Postecoglou berada dalam posisi aneh dengan memimpin klub menjalani musim terburuk mereka di Liga Primer Inggris, tapi hanya butuh satu kemenangan lagi untuk mengakhiri paceklik trofi selama 17 tahun.

Masa depan pelatih asal Australia itu telah menjadi sumber spekulasi terus-menerus musim ini. Kekalahan kandang 2-0 dari Crystal Palace akhir pekan lalu merupakan yang ke-20 diderita Spurs, membuat mereka berada di posisi ke-17.

Namun, Rabu depan di Bilbao, kemenangan atas United tidak hanya akan memberikan trofi Eropa pertama bagi klub selama 41 tahun tetapi juga membawa mereka ke Liga Champions musim depan.

"Menurut saya (memenangkan trofi) adalah hal yang akan dinilai." Postecoglou mengatakan kepada wartawan pada Senin.

"Saya bisa saja duduk di sini di posisi kelima tahun lalu, kelima tahun ini -- mungkin orang-orang tidak akan menunggu asap putih untuk melihat apakah itu posisi terakhir saya -- tetapi mereka tetap akan berkata 'Anda tahu Ange, itu hebat tetapi itu semua sudah pernah terjadi sebelumnya. Sampai klub ini memenangkan sesuatu, Anda belum memberi dampak.'

"Saya sudah tahu selama masa jabatan saya, itulah yang akan menjadi dasar penilaian saya, jadi sekarang kami punya kesempatan untuk melakukannya."

Tottenham hampir meraih gelar Liga Primer dua kali di bawah asuhan Mauricio Pochettino dan mencapai final Liga Champions pada tahun 2019 ketika mereka kalah dari Liverpool.

Ada kemunduran sejak saat itu. Namun, tim asuhan Postecoglou punya kesempatan emas untuk menyegarkan lemari piala klub dan foto-foto tim pemenang trofi pada masa lalu yang menghiasi koridor stadion, yang sebagian besar berwarna hitam putih.

"Ketika Anda melihat latar belakang historis klub ini dan apa yang telah dilaluinya selama 20 tahun terakhir, saya merasa ini bisa menjadi titik balik dalam hal cara klub dipersepsikan tetapi juga lebih pada cara klub mempersepsikan dirinya sendiri," katanya.

"Kami telah harus memutus siklus itu. Itulah rintangan yang harus diatasi klub ini karena rintangan itu akan selalu ada. Sampai Anda benar-benar melakukannya, maka Anda adalah sasaran empuk bagi orang-orang untuk mengatakan 'Anda selalu gagal di panggung besar.'

Serangkaian cedera yang dialami pemain seperti Christian Romero, Micky van de Ven, Guglielmo Vicario, James Maddison, dan Son Heung-min tidak membantu Postecoglou pada musim keduanya.

Playmaker Maddison dan gelandang Swedia Lucas Bergvall akan absen di final dan Tottenham sedang berjuang membuat Dejan Kulusevski bugar. Ia tertatih-tatih saat melawan Palace pada hari Ahad.

Pemain andalan klub Son kembali setelah cedera kaki dan masuk dari bangku cadangan saat melawan Palace, tetapi Postecoglou mengakui bahwa ia akan gelisah dalam persiapan menuju Bilbao.

"Dengan latar belakang beberapa kesulitan nyata dan tantangan besar, tim ini masih menemukan cara untuk mencapai final," kata Postecoglou. "Saya akan terus melatih mereka selama 10 hari dengan cara yang telah dilakukan tahun ini.

"Saya hanya berharap dan berdoa agar para dewa sepak bola kehabisan tantangan untuk diberikan kepada kami tahun ini." 

sumber : Reuters

Read Entire Article
Politics | | | |