Universitas Ahmad Dahlan
Info Terkini | 2025-05-21 14:25:45

Universitas Ahmad Dahlan (UAD) berkesempatan menjadi tuan rumah dalam acara Seminar dan CFP Indonesia Public Relations Conference (IPRC) 2025 pada Sabtu, 10 Mei 2025. Acara ini dilaksanakan di Ruang Aphitarium Kampus IV UAD dan diikuti oleh mahasiswa, dosen, praktisi humas, dan beberapa mitra terkait.
Boy Kelana Soebroto sebagai Ketua Umum Perhumas Indonesia, Tin Ngo dari Asia-Pasific Business DM Pancake, dan Aqsath Rasyid Naradhipa selaku CEO Big Data & AI Technology Company ditunjuk sebagai pembicara utama acara kali ini.
Tujuan diadakannya acara ini adalah untuk menambah wawasan tentang bagaimana Artificial Intelligence (AI) dapat mempengaruhi dunia kehumasan. Serta dengan cara apa seorang praktisi humas dalam memanfaatkan teknologi tersebut untuk terus melakukan inovasi dan meningkatkan dampak positif dalam komunikasi publik.
Immanuel selaku ketua pelaksana IPRC dalam sambutanya berharap acara ini menjadi kegiatan rutin setiap tahun yang diadakan oleh Perhumas Yogyakarta. Ia juga mengungkapkan kepeduliannya mengenai perkembangan teknologi AI yang semakin lama dapat merubah kehidupan di masa sekarang. “Kita sebagai para insan yang bergerak di bidang kehumasan tentu harus beradaptasi dengan hal tersebut,” tegasnya.
Sementara Boy Kelana menyampaikan tentang cara penggunaan AI yang benar dan sesuai dengan etika. Ia menyebutkan, jika sebanyak 83% praktisi humas di seluruh dunia memanfaatkan AI untuk mempermudah pekerjaan berdasarkan data yang ada.
Sesi kedua dilanjutkan oleh Tin Ngo, yang menyampaikan tentang perkembangan AI di dunia bisnis. Sesi terakhir dilanjutkan oleh Aqsath yang menuturkan bagaimana kecenderungan praktisi humas dalam menghadapi era digitalisasi.
Melalui seminar ini, diharapkan dapat memberikan pengetahuan bahkan gambaran secara langsung pada audiens terkait pemanfaatkan AI untuk memudahkan pekerjaan. Sebab jika tidak dimanfaatkan secara baik dan benar, teknologi ini dapat menghilangkan kreativitas dan kemampuan berpikir secara kritis. (dar)
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.