Panpel Kejurnas Bola Basket U-16 Jatuhkan Sanksi untuk Pelatih Merpati Bali dan PS Roar

7 hours ago 4

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panitia Pelaksana Mandiri Kejurnas Antarklub 2025 mengeluarkan putusan terkait insiden yang terjadi di pertandingan Merpati Bali melawan PS Roar Basketball Jakarta. Pertandingan tersebut berlangsung di GOR Unesa, Surabaya, Selasa (22/7/2025) malam.

Dalam surat keputusannya, panitia pelaksana akan memberikan sanksi kepada pelatih kepala dari kedua tim yang bertanding, yakni Aldion Christian Aditia dan Amin Prihantono. Berita acara dan rekaman video insiden juga akan dikirimkan kepada DPP Perbasi untuk mendapatkan keputusan lanjutan.

Sanksi tersebut adalah keputusan rapat Dewan Hakim Panitia Pelaksana Mandiri Kejurnas Antarklub U16 putra dan putri yang langsung digelar beberapa saat seusai insiden.

"Sebagai penanggung jawab, saya mendukung keputusan yang diambil oleh panitia pelaksana. Apalagi keputusan tersebut diambil berdasarkan pertimbangan dan hasil dari pengamatan langsung, pengamatan ulang melalui video, serta pengakuan pihak-pihak yang terkait dengan insiden," kata Azrul Ananda, Penanggung Jawab Mandiri Kejurnas Antarklub U-16 Putra dan Putri.

Azrul melanjutkan, ia sangat menyayangkan hal ini terjadi. Semangat sportivitas dan pembinaan yang sedang dibangun tercederai oleh insiden ini.

"Kami harus tegas. Hal ini menjadi pembelajaran yang sangat berharga. Baik bagi penyelenggara, peserta, bahkan hingga masyarakat basket Indonesia. Hal seperti ini tidak boleh berulang lagi. Di manapun," tambah Azrul.

"Satu hal lain yang juga sangat penting, ini adalah basket kelompok usia muda. Insiden ini bisa jadi preseden buruk karena terjadi di usia sangat muda. Sesuatu yang sangat-sangat tidak kita harapkan."

Pada pertandingan Merpati Bali melawan PS Roar terjadi insiden yang memalukan. Merpati Bali yang sedang dalam posisi unggul dua angka merancang skenario overtime dengan memasukkan bola ke dalam keranjang sendiri.

Dalam situasi persaingan Grup F, Merpati butuh kemenangan dengan margin 9 poin atas PS Roar untuk bisa lolos ke babak playoff. Insiden pertandingan mulai terjadi saat laga menyisakan waktu 22 detik dan Merpati unggul 67-65. Merpati sengaja membuang bola saat mendapatkan inbound agar bola kembali dipegang Roar. Setelah inbound, para pemain Merpati cepat melakukan foul agar Roar mendapatkan tembakan bebas.

Setelahnya, pelatih Roar Amin Prihantono bereaksi dengan menginstruksikan pemainnya untuk tidak memasukkan tembakan bebas. Inilah yang membuat Amin juga mendapatkan sanksi dari panitia.

PS Roar saat itu juga masih berjuang untuk mengamankan tiket ke playoff. Mereka masih bisa ke playoff meskipun kalah, asalkan tidak boleh lebih dari 8 poin.

Kedudukan akhir dari pertandingan ini adalah 67-66 yang dimenangkan oleh Merpati Bali. Setelah melalui perhitungan akhir klasemen, PS Roar berhak maju ke babak playoff sebagai wakil dari Grup F. 

Read Entire Article
Politics | | | |