Anak Selalu Lihat Gadget Saat Makan? Ini Solusi Mengatasinya dari Dokter

6 hours ago 5

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mengatasi screen time pada anak terkadang menjadi tantangan tersendiri bagi orang tua, terutama ketika kebiasaan ini mulai mengganggu pola makan. Ada orang tua merasa perlu memberikan gadget sebagai distraksi agar anak tidak rewel saat makan.

Namun, kebiasaan ini justru dapat menciptakan ketergantungan dan mengacaukan pola makan alami anak. Untuk mengatasi masalah ini, dr Shofa Nisrina Luthfiyani, Sp.A, seorang dokter spesialis anak dari Rumah Sakit Universitas Indonesia (RS UI), berbagi kiat penting untuk mengenalkan kembali pola lapar dan kenyang pada anak.

Menurut dr Shofa, langkah krusial dalam mengatasi kecanduan screen time saat makan adalah dengan mengembalikan kesadaran anak terhadap sinyal lapar dan kenyang dari tubuhnya. "Yang kita harus lakukan adalah kita memperkenalkan kembali pola lapar dan kenyang pada anak," ujarnya dalam diskusi daring bertajuk "Tumbuh Kembang Anak: Apa yang Harus Dipantau Orang Tua?" yang berlangsung di Jakarta, pada hari Rabu (23/7/2025).

Kebiasaan mengakses gadget saat makan sering kali membuat anak tidak menyadari rasa lapar, bahkan bisa memicu tantrum ketika gadgetnya diambil. Salah satu cara efektif untuk membentuk kembali pola lapar dan kenyang adalah dengan menyiapkan jadwal makan yang tertata dan konsisten. Orang tua harus memastikan bahwa jadwal makan ini diikuti dengan disiplin.

Dr Shofa menekankan pentingnya periode bebas camilan di antara waktu makan utama. "Misalnya sarapan anak itu jam delapan pagi gitu ya. Nah paling bagus, dua jam sebelum makan dan dua jam setelahnya anak itu tidak diperbolehkan mengonsumsi makanan lain selain air putih," ujar dr Shofa.

Aturan dua jam sebelum dan sesudah makan ini bertujuan agar anak benar-benar merasakan lapar saat waktunya makan dan mengerti sensasi kenyang setelahnya, tanpa gangguan dari asupan di luar jadwal. Bersamaan dengan pengaturan jadwal, orang tua juga wajib menghilangkan segala bentuk distraksi selama waktu makan. Ini termasuk paparan gadget, mainan yang menarik perhatian, atau bahkan hal-hal lain yang dapat mengalihkan pandangan anak dari makanan.

Kondisi makan haruslah kondusif agar anak bisa fokus pada makanannya. Dr Shofa juga menyarankan untuk mengikuti feeding rules anjuran Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) yang membatasi waktu makan anak maksimal 30 menit.

"Idealnya pemberian makan itu kondisinya harus kondusif, enggak boleh ada distraksi. Walaupun memang mau dikasih mainan saat makan itu mainannya enggak boleh yang mendistraksi seperti yang mengeluarkan bunyi, mengeluarkan cahaya lampu begitu ya supaya anaknya tetap fokus makan," kata dia.

Dengan menerapkan kedua kiat ini secara konsisten, pola makan yang teratur akan kembali terbentuk, dan anak akan kembali mengenali sinyal lapar dan kenyang. Pada akhirnya, ketergantungan terhadap gadget saat makan dapat dilepaskan secara bertahap.

"Jadi memang yang harus dikembalikan adalah rasa lapar dan kenyang pada anak. Karena kalau anaknya kenal rasa lapar, pasti dia mau makan (tanpa harus mengakses gadget). Jadi solusi sebenarnya adalah memperbaiki waktu makannya," ujar dr Shofa.

Read Entire Article
Politics | | | |