REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Aladin Syariah Tbk (BANK) membukukan laba bersih sebesar Rp83,1 miliar pada semester I 2025, atau berbalik positif dibandingkan rugi bersih sebesar Rp57,6 miliar pada periode sama tahun sebelumnya. Kinerja perseroan ditopang oleh pendapatan penyaluran dana yang tumbuh 48,8 persen year on year (yoy) menjadi Rp379,8 miliar pada semester I 2025, dari senilai Rp255,3 miliar pada periode sama tahun sebelumnya.
Pendapatan berbasis bagi hasil perseroan tumbuh dua kali lipat menjadi Rp260,2 miliar pada semester I 2025, dibandingkan sebesar Rp120,1 miliar pada semester I 2024.
Pendapatan dari fee dan komisi meningkat dari Rp49,4 miliar pada semester I 2024, menjadi Rp160,8 miliar pada semester I 2025.
Dari sisi intermediasi, total pembiayaan bagi hasil sebesar Rp4,47 triliun pada semester I 2025, atau meningkat 9 persen year to date (ytd) dari sebesar Rp4,10 triliun pada Desember 2024.
Dana pihak ketiga (DPK) tumbuh 14,2 persen (ytd) menjadi sebesar Rp6,18 triliun pada semester I 2025, dibandingkan sebesar Rp5,41 triliun pada Desember 2024, ditopang oleh peningkatan produk tabungan dan deposito mudharabah.
Per 30 Juni 2025, total aset Bank Aladin Syariah tercatat sebesar Rp10,35 triliun, atau naik 10,6 persen (ytd) dibandingkan sebesar Rp9,36 triliun pada Desember 2024.
Kinerja efisiensi juga menunjukkan perbaikan, tercermin dari perbaikan rasio BOPO dari 118,75 persen menjadi 85,16 persen, serta rasio Cost to Income Ratio (CIR) yang membaik menjadi 73,27 persen dari sebelumnya 136,71 persen.
Dalam rangka memperluas inklusi keuangan syariah di Indonesia, perseroan telah menjalin kemitraan strategis, di antaranya dengan jaringan Alfamart, Alfamidi, Alfagift, Lawson, DAN+DAN dan Aksesmu.
Dengan jaringan toko ritel itu, kerja sama dalam bentuk penyediaan layanan tarik dan setor tunai di lebih dari 20.000 gerai ritel modern, serta memperluas kanal onboarding digital melalui Alfagift dan Aksesmu.
Lalu, perseroan berkolaborasi menghadirkan layanan perbankan syariah yang terintegrasi dalam ekosistem digital Flip, demi memperluas penetrasi layanan finansial ke kalangan tech-savvy melalui pendekatan embedded finance.
Kemudian, perseroan juga bersinergi untuk menjangkau jutaan anggota dan jaringan perserikatan Muhammadiyah, dalam rangka mendukung digitalisasi ekosistem umat sekaligus menjadi langkah nyata. Selain itu, kerja sama juga mencakup pelatihan dan berbagi pengetahuan terkait keamanan siber (cyber security) bagi anggota maupun amal usaha Muhammadiyah, sebagai komitmen untuk memperkuat literasi digital dan perlindungan data.
sumber : Antara