Media Massa dan Masyarakat

7 hours ago 4

Image Agus Budiana

Kolom | 2025-05-21 14:52:32

Ilustrasi media massa sedang mewawancarai sumber berita (Sumber : Freepik)

Selain sebagai kekuatan ke empat dalam suatu negara yang menganut sistem demokrasi. Hal utama yang menjadi aspek mendasar bagi suatu media massa adalah hubungan yang dijalin dengan masyarakat. Karena masyarakatlah yang akan menjadi penentu ada tidaknya keberadaan suatu media massa. Dan masyarakat pula yang dapat menjadi penerima maupun pemberi asupan sumber-sumber informasi dalam suatu peristiwa apapun bagi suatu media massa. Begitu pentingnya hubungan yang harus dijalin oleh media massa dengan masyarakat dalam menjalan fungsi-fungsinya dan dalam rangka menciptakan masyarakat yang tercerahkan dan terkuatkan melalui informasi-informasi yang objektif, netralitas dan berimbang.

Dalam konteks masyarakat, masyarakatpun membutuhkan media massa ketika kegiatan-kegiatannya membutuhkan publikasi yang harus diketahui oleh publik secara luas, sehingga bisa dikenal secara luas pula. Tanpa media massapun masyarakat akan kesulitan menyampaikan informasi, mensosialisasikan suatu program, mengenalkan suatu objek, menyampaikan ketidakadilan, menyampaikan suatu bencana.

Hubungan mutualisme simbiosis ini merupakan rekatan modal yang sangat penting ketika tatanan kondisi suatu tempat menghadapi gempuran informasi-informasi lainnya yang selalu hadir secara permisif, terutama informasi dari media sosial yang terkadang tidak jelas sumber-sumber informasinya secara benar. Hubungan ini tentunya dapat dijadikan sebagai acuan sekaligus benteng pertahanan yang mampu menangkal informasi-informasi hoak, feak.

Beberapa hal mendasar dimana media massa mempunyai peran yang sangat menentukan bagi masyarakat dapat kita lihat dari fungsi-fungsinya selama ini yang menjadi peran dan tugasnya. Sebagai sumber informasi media massa mampu memberikan tentang berbagai hal yang terkait dengan peristiwa apapun yang bermanfaat bagi masyarakat. Selaras dengan pemikiran McQuail dalam putri dan Yusian (2018), media massa memiliki fungsi sebagai pusat informasi, yang berperan sebagai penyedia dan penyampai informasi mengenai berbagai macam peristiwa, kejadian, realitas, dan banyak hal lain yang terjadi di tengah masyarakat Selain itu media massa mampu menjadi media pembentuk opini publik ketika sedang ramainya persoalan-persoalan publik, yang membantu masyarakat untuk mensikapinya secara positif.

Hal yang tidak kalah penting dari fungsi media massa ini adalah, sebagai media pewarisan nilai-nilai kearifan lokal berupa budaya-budaya yang tersebar diberbagai wilayah. Sebagai nilai-nilai pengetahuan dan edukasi dalam hal industri, teknologi, sosial pada masyarakat sehingga masyarakat menjadi lebih cerdas dan terbuka pikirannya. Media juga mampu memberikan ruang diskusi bagi siapapun yang terkait dengan ide-de, gagasan, pandangan , pemikiran tentang berbagai hal dalam suasana dialektika yang mencerahkan.

Tantangan sesaknya informasi

Jalinan hubungan antara media massa dan masyarakat ini tidak selamanya mulus, untuk saat ini banyak persoalan-persoalan yang mengganggu hubungan antar keduanya. Tantangan terberat yang dihadapi adalah hampir setiap hari adalah ribuan bahkan jutaan informasi selalu hadir di sekeliling masyarakat, seolah tanpa henti. Informasi-informasi ini bersumber dari media sosial. Kita sebagai masyarakat bahkan tidak mampu untuk menolak, ketika kita buka hp kita pada suatu situs web tertentu, saat itu juga dalam situs tersebut ragam informasi bermunculan, mulai dari informasi berita sampai dengan informasi iklan.

Sesaknya informasi yang berseliweran tidak menutup kemungkinan hadir pula informasi-informasi hoaks dan fake dari media sosial. Selain itu akan memicu kesehatan mental, ketika media sosial sering menampilkan konten-konten gaya hidup mewah, pencapaian ideal orang lain yang belum tentu sama ukurannya dengan kita. Hal ini menimbulkan ketidakpuasan pada diri sendiri, menurunkan kepercayaan diri dan meningkatkan kecemburuan sosial.

Kecanduan media sosial, tanpa memperhitungkan manajemen waktu dengan baik dan selalu menelan mentah-mentah seluruh informasi dari media sosial. Sehingga mengganggu kehidupan sehari-hari, mengurangi waktu tidur, aktifitas fisik dan minimnya interaksi sosial secara langsung dengan masyarakat.

Tantangan diatas setidaknya akan menganggu hubungan baik yang telah terjalin antara kedua belah pihak baik. Masyarakat bisa saja meninggalkan media massa dengan adanya kehadiran media sosial. Mengingat begitu mudahnya akses media sosial hanya dengan satu tap saja, beribu informasi sudah muncul dihadapan kita. Dari pihak media massapun harus segera melakukan pentaan, pembenahan kembali akan keberadaan media massanya dengan baik.

Upaya yang dilakukan

Konsistensi media massa ketika membuat suatu berita berdasarkan kode etik jurnalistik minimal akan menjaga kepercayaan masyarakat pada konten-konten berita media massa. Lalu menghindari pemberitaan yang dapat memecah belah atau menimbulkan keresahan. Teguh pada verifikasi ketat terhadap setiap informasi sebelum dipublikasikan.

Mengembangkan konten-konten lainnya diluar berita berupa konten-konten mendidik, menginspirasi dan memberdayakan masyarakat dengan kemasan menarik dan didukung dengan bukti-bukti nyata tentunya akan menambah kepercayaan masyarakat pada media massa.

Jalin komunitas media dengan masyarakat yang peduli akan media yang baik dan berkualitas, komunitas media masyarakat ini diharapkan mampu menjadi penapis sumber-sumber informasi palsu yang tidak terverifikasi dalam media sosial.

Dengan sinergi dari dua hubungan ini antara media massa dan masyarakat akan dapat tercipta keajegan hubungan yang lebih kuat kearah yang lebih positif, menjadikan media sebagai alat yang benar-benar memberdayakan dan mencerahkan bagi masyarakat.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Read Entire Article
Politics | | | |