MCEBI-Kementerian UMKM Sepakat Cetak Technopreneur yang Adaptif dengan Perkembangan Zaman

8 hours ago 4

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Muhammadiyah Center for Entrepreneurship and Business Incubator (MCEBI) bersama Kementerian UMKM menyatakan komitmen bersama, dalam mencetak technopreneur muda yang adaptif terhadap perkembangan zaman.

Kesepakatan ini ditegaskan dalam Seminar Pembukaan Studentpreneur Bootcamp MCEBI yang digelar di Dormitory Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Sabtu (19/7/2025).

Baca juga: MCEBI Fokus Pada Pengembangan Softskill Inkubasi Bisnis dan Kewirausahaan Kampus

Wakil Menteri UMKM Helvi Moraza mengajak lembaga inkubator MCEBI turut ambil bagian dalam mencetak wirausaha berkualitas dengan sentuhan teknologi.

Ketua Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah dan Dewan Pakar MCEBI, Prof Bambang Setiaji menyoroti pentingnya business matching agar UMKM bisa terkoneksi langsung dengan industri. Ia juga menekankan penguatan sumber daya manusia di bidang digital sebagai syarat utama memenangkan kompetisi global.

Panelis lainnya, Kepala BKKBN Dr Hasto Wardoyo, membagikan pengalamannya dalam membangun rantai pasok wirausaha dari hulu ke hilir serta karakter penting yang harus dimiliki seorang entrepreneur.

Ketua MCEBI, Dr Endang Rudiatin, M.Si menegaskan, karakter wirausaha yang ingin dibentuk melalui program ini adalah Muslim-Technopreneur yaitu wirausahawan yang tak hanya menggunakan teknologi, juga mengembangkannya secara bijaksana dan beretika.

“Muslim seharusnya menjadi rahmatan lil ‘alamin. Artinya, tidak merusak lingkungan, menjaga keseimbangan, jujur, adil, amanah, dan tidak berpihak kepada kepentingan,” ujar dosen FISIP UMJ ini.

Endang menjelaskan, gagasan Studentpreneur Bootcamp berakar dari kegiatan Klinik Bisnis bersama Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, yang digelar pada 1 Februari 2022 dan 2023 bertepatan dengan milad MCEBI.

“Pak Sandi memberikan banyak pertanyaan kepada mahasiswa terbaik usahanya, hasil seleksi PTMA nya masing-masing. Sebagai mentor, beliau juga memberikan tips wirausaha kepada mahasiswa,’’ katanya dalam keterangan Rabu (23/7/2025).

Namun ternyata, ujar dia, lebih banyak lagi studentpreneur yang perlu mendapatkan mentoring dan bahkan inkubasi. Lalu digagaslah Studentpreneur Bootcamp. UMJ sendiri menjadi pionir dalam membidani lahirnya MCEBI.

Endang menegaskan, MCEBI bermula dari dari program kerja sama yang dilaksanakan Asosiasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah (AFEB PTMA) tahun 2021 bersama Unilever yang melibatkan beberapa PTMA termasuk FEB UMJ.

“Dekan FEB mendorong saya menginisiasi terbentuknya asosiasi lembaga inkubator Bisnis dan Kewirausahaan untuk kalangan PTMA. Saat itu lembaga Inkubator Bisnis di kampus PTMA masih sedikit, namun Lembaga Inkubasi Bisnis UMJ sudah melakukan kurasi produk dan merancang ekosistem kewirausahaan kampus,” tuturnya.

Salah satu peserta Studentpreneur Bootcamp 2025, Danka Rahmadinah Talogo dari Fakultas Pertanian UMJ, menyampaikan kesan mendalamnya. Bersama timnya, Cacicu Chips, ia berhasil meraih Juara 1 Proposal Terbaik dan Juara 2 Stand Terbaik.

“Kami mendapatkan pengalaman berharga, dari mulai proposal bisnis, promosi, hingga bertemu dengan tokoh-tokoh inspiratif. Ini sangat memotivasi kami untuk serius membangun usaha,” ujar Danka.

Mahasiswa lain dari UMJ juga turut berpartisipasi, seperti tim Jahe Merah dan tim Puding Regal. Mereka menjadi bagian dari upaya menciptakan wirausahawan muda yang siap menciptakan lapangan kerja, bukan hanya pencari kerja.

Tidak hanya fokus pada mahasiswa, dalam rangkaian kegiatan tersebut diselenggarakan Workshop Dosen dan Inkubator Bisnis dari berbagai kampus PTMA.

Hasilnya, disepakati rekomendasi perkuliahan kewirausahaan yang lebih aplikatif, dengan muatan pengalaman dan praktik lapangan, bukan hanya teori semata.

Acara ditutup dengan penandatanganan perjanjian antara MCEBI dan para pengusaha yang terlibat dalam business matching, sebagai langkah lanjutan dari komitmen bersama membangun ekosistem wirausaha berkelanjutan di lingkungan kampus Muhammadiyah dan Aisyiyah.

Read Entire Article
Politics | | | |