REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Presiden Amerika Serikat ke-46 Joe Biden (82 tahun) didiagnosis kanker prostat agresif yang telah menyebar ke tulang. Diagnosis ini diumumkan oleh kantornya pada Ahad, setelah Biden menjalani evaluasi medis akibat gejala urinasi yang meningkat.
Lantas apa penyebab dan gejala dari kanker prostat? Dilansir laman kesehatan Mayo Clinic, Senin (19/5/2025), kanker prostat merupakan salah satu jenis kanker yang paling umum menyerang pria. Penyakit ini terjadi ketika sel-sel di kelenjar prostat mengalami pertumbuhan abnormal. Kelenjar prostat sendiri adalah bagian dari reproduksi pria yang terletak tepat di bawah kandung kemih dan berperan dalam memproduksi air mani.
Sebagian besar kasus kanker prostat terdeteksi pada tahap awal dan bertumbuh secara perlahan. Namun apabila kanker menyebar ke luar jaringan prostat atau ke bagian lain tubuh, yang dikenal sebagai metastasis atau stadium lanjut, tingkat kesembuhannya mungkin menurun. Meski demikian, terapi yang tepat dapat memperlambat pertumbuhan kanker dan membantu memperpanjang harapan hidup.
Gejala
Pada tahap awal, kanker prostat sering kali tidak menimbulkan gejala. Itulah sebabnya banyak kasus baru ditemukan saat pemeriksaan rutin. Namun beberapa gejala yang perlu diwaspadai dan bisa muncul pada kanker prostat tahap awal, antara lain muncul darah dalam urine, darah dalam air mani, sering buang air kecil, sulit memulai buang air kecil, hingga sering terbangun di malam hari untuk buang air kecil.
Jika kanker telah menyebar ke organ lain maka gejala yang lebih serius bisa muncul, seperti kebocoran urine yang tidak disengaja, nyeri punggung, nyeri tulang, disfungsi ereksi, kelelahan yang berlebihan, penurunan berat badan tanpa sebab, serta kelemahan pada lengan dan kaki.
Penyebab
Hingga saat ini, penyebab pasti kanker prostat belum diketahui pasti. Namun para ahli medis telah mengidentifikasi beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko kanker prostat. Berikut faktor risiko yang diketahui dapat meningkatkan risiko seseorang terkena kanker prostat:
1. Usia lanjut
Risiko kanker prostat meningkat seiring bertambahnya usia. Kondisi ini paling umum terjadi setelah usia 50 tahun.
2. Ras dan etnis
Di Amerika Serikat, orang kulit hitam memiliki risiko lebih besar terkena kanker prostat dibandingkan orang dari ras dan etnis lain. Mereka juga cenderung mengalami kanker prostat yang tumbuh lebih agresif.
3. Riwayat keluarga
Memiliki kerabat dekat seperti orang tua atau saudara kandung yang pernah didiagnosis menderita kanker prostat, dapat meningkatkan risiko. Hal yang sama berlaku jika terdapat riwayat kanker prostat pada kakek, paman, dan saudara sedarah lainnya.
4. Mutasi genetik
Perubahan DNA tertentu yang diwariskan seperti gen BRCA1 dan BRCA2 dapat meningkatkan risiko kanker prostat. Kedua gen ini juga dikenal sebagai penyebab kanker payudara dan kanker ovarium.
5. Obesitas
Beberapa studi menunjukkan bahwa obesitas dapat meningkatkan risiko kanker prostat yang agresif dan lebih mungkin kambuh setelah pengobatan.
6. Kebiasaan merokok
Beberapa penelitian menunjukkan adanya hubungan antara merokok dan kanker prostat. Individu dengan kanker prostat yang merokok juga lebih mungkin mengalami kekambuhan setelah pengobatan.