Hamas akan Bebaskan Sandera, Donald Trump: Terima Kasih

5 hours ago 4

Presiden Donald Trump.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Langkah Hamas yang berencana membebaskan sandera menuai apresiasi berbagai pihak, termasuk Presiden Amerika Donald Trump.

Pada hari Ahad, Trump memuji pengumuman Hamas tentang niatnya untuk membebaskan sandera Israel-Amerika Idan Alexander di Gaza, dan mengungkapkan harapannya untuk pembebasan semua sandera dan diakhirinya pertempuran.

"Saya berterima kasih kepada semua orang yang berkontribusi terhadap berita bersejarah ini," tulis Trump dalam unggahan media sosialnya, menggambarkan pembebasan sandera tersebut sebagai "isyarat niat baik" dan menambahkan, "Kami berharap ini adalah langkah pertama dari langkah terakhir yang diperlukan untuk mengakhiri konflik brutal ini."

Hamas mengatakan dalam sebuah pernyataan: "Sebagai bagian dari upaya yang dilakukan oleh para mediator untuk mencapai gencatan senjata, Hamas telah menghubungi pemerintah AS selama beberapa hari terakhir, dan gerakan tersebut telah menunjukkan sikap positif yang besar. Pembebasan tentara Israel Idan Alexander, yang memegang kewarganegaraan ganda AS, akan menjadi bagian dari langkah-langkah yang diambil untuk mencapai gencatan senjata, membuka penyeberangan, dan memungkinkan masuknya bantuan dan pertolongan bagi rakyat kami di Jalur Gaza."

Ia menambahkan, "Gerakan ini menegaskan kesiapannya untuk segera memulai negosiasi intensif dan mengerahkan upaya serius untuk mencapai kesepakatan akhir guna menghentikan perang, menukar tahanan dengan persetujuan bersama, dan mengelola Jalur Gaza oleh badan yang independen dan profesional, memastikan ketenangan dan stabilitas yang berkelanjutan selama bertahun-tahun, bersamaan dengan rekonstruksi dan diakhirinya blokade."

Kemudian, kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa Amerika Serikat telah memberi tahu Israel bahwa pembebasan sandera Israel-Amerika Aidan Alexander oleh Hamas akan mengarah pada negosiasi untuk pembebasan lebih banyak sandera.

sumber : Antara

Read Entire Article
Politics | | | |