Hadapi Perang Darat Israel, Pejuang Gaza: Kami Tetap di Sini Berjuang Sampai Akhir

2 hours ago 1

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA - Faksi-faksi perlawanan Palestina telah meningkatkan tingkat kesiapsiagaan di antara para pejuang mereka untuk menghadapi ancaman pemerintah Israel untuk memperluas operasi darat di dalam Jalur Gaza, setelah pertemuan Kabinet pada Ahad (4/5/2025) malam.

Para komandan lapangan di sayap-sayap bersenjata mengumumkan kesiapan mereka untuk menghadapi semua skenario yang mungkin terjadi, termasuk upaya untuk menduduki kembali Jalur Gaza, berdasarkan rencana yang telah disetujui, menurut Channel 12 Israel, mengutip sumber di kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.

Faksi-faksi perlawanan bersenjata Palestina menanggapi ancaman Israel dengan serius, meskipun pada pertemuan yang sama mereka memutuskan untuk melakukan upaya-upaya untuk mencapai kesepakatan untuk membebaskan para tahanan pada saat Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump tiba di wilayah tersebut.

Para komandan militer lapangan mengungkapkan kepada Al Jazeera Net, sebagaimana dikutip Republika.co.id, Selasa (6/5/2025), ciri-ciri konfrontasi berikutnya, jika tentara pendudukan Israel melaksanakan ancamannya.

Mempersiapkan konfrontasi

Menurut para komandan lapangan, keputusan Israel untuk memperluas operasi militer bukanlah sebuah kejutan, melainkan perpanjangan dari kembalinya tentara penjajah ke eskalasi sejak 18 Maret, dan berlanjutnya pengeboman, pengepungan, kelaparan, dan pembersihan etnis.

Dalam percakapan terpisah dengan Aljazeera Net, para pemimpin militer menekankan bahwa perlawanan tidak menunggu keputusan penjajah untuk bergerak, melainkan membaca fakta-fakta dan menanganinya dengan logika antisipasi dan gesekan.

Dia menekankan bahwa persiapan untuk konfrontasi telah berlangsung sejak hari pertama penjajah memutuskan untuk kembali berperang.

Perlawanan telah mempersiapkan diri ketika musuh membayangkan bahwa mereka dapat mengulangi pendudukan Gaza.

BACA JUGA: Ternyata Begini Kondisi Sebenarnya Tentara Israel yang Ditutup-tutupi Selama Perang Gaza 

Dia menjelaskan bahwa penataan ulang prioritas militer dan rehabilitasi kemampuan lapangan tidak berhenti selama hari-hari agresi dan dalam kondisi paling gelap.

Ini terus berlanjut selama fase pertama gencatan senjata berdasarkan penilaian lapangan dan menarik pelajaran dari konfrontasi langsung dan tidak langsung yang terjadi di semua kegubernuran di Jalur Gaza.

Read Entire Article
Politics | | | |