REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR-- Di sebuah ruang kelas sederhana di STAI Al Bayan Makassar, dua sosok ustadzah muda, Habina dan Habira, baru saja menuntaskan perjalanan panjang mereka dalam pendidikan.
Setelah sekian lama bergelut antara tugas mengajar, membimbing santri, dan belajar tanpa henti, keduanya berhasil meraih gelar sarjana dalam bidang Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI).
Namun, keberhasilan ini bukanlah cerita individu semata. Di baliknya, ada dukungan nyata dari Laznas Baitul Maal Hidayatullah (BMH) melalui program beasiswa yang memberi mereka kesempatan untuk fokus menyelesaikan studi tanpa terbebani tekanan finansial.
“Alhamdulillah kami sangat bersyukur dengan program beasiswa BMH. Dengan bantuan ini, kami bisa menyelesaikan pendidikan dengan fokus dan tanpa hambatan berarti,” tutur Ustadzah Habina dengan nada syukur.
Bagi mereka, gelar yang diraih bukan hanya simbol pencapaian akademis, tapi juga amanah besar. Bekal ilmu ini menjadi senjata saat nanti mereka ditugaskan untuk berdakwah dan mendidik masyarakat di pelosok-pelosok yang membutuhkan pencerahan.
"Tentu ini amanah bagi kami. Bekal yang sangat berharga untuk mengemban tugas dakwah mencerahkan masyarakat di pelosok," tambahnya.
Komitmen BMH membangun Dai Tangguh
Kadir, Kepala Perwakilan Laznas BMH Sulawesi Selatan, menyampaikan, kelulusan Habina dan Habira adalah bagian dari komitmen BMH mencetak dai-daiyah tangguh yang siap diterjunkan ke medan tugas yang sering kali jauh dari hiruk-pikuk perkotaan.
"Momen wisuda dan penugasan ini merupakan awal. Kami bersama mitra, STAI Al Bayan berkomitmen untuk terus mencetak dai-daiyah tangguh yang akan berdakwah hingga pelosok negeri," kata Kadir dalam keterangan resmi, Sabtu (10/5/2025).
Menurutnya, program pendidikan yang didukung BMH bukan soal memberi beasiswa atau bantuan finansial semata. Ini investasi untuk masa depan umat—membangun sumber daya manusia Muslim yang cerdas, beriman, dan punya semangat juang tinggi dalam mendidik serta membimbing masyarakat.
"Lebih dari sekadar bantuan finansial, ini investasi untuk mendukung perjuangan para dai-daiyah dalam mencerdaskan dan memajukan umat," lanjutnya.
Menghidupkan harapan di pelosok
Keberadaan daiyah seperti Habina dan Habira menjadi penting di tengah kondisi banyak daerah pedalaman yang masih minim akses terhadap pendidikan agama berkualitas. Di sanalah mereka akan hadir sebagai guru, pembimbing, sekaligus penyulam kebaikan.
Dengan latar belakang pendidikan yang kuat dan hati yang telah dipersiapkan untuk pengabdian, mereka contoh nyata betapa ilmu dan dakwah bisa menjadi jalan untuk membangun generasi yang lebih baik.
Di balik langkah mereka, selalu ada BMH yang hadir sebagai sahabat perjuangan—yang percaya bahwa mencerdaskan umat adalah bagian dari jihad yang tak boleh berhenti