Google Kasih Lampu Hijau Anak Kecil 'Curhat' ke Gemini AI

5 hours ago 3

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Google akan mengizinkan anak-anak di bawah usia 13 tahun untuk menggunakan chatbot Gemini AI. Langkah ini diumumkan melalui email yang dikirim kepada para orang tua pengguna layanan Family Link, sistem kontrol orang tua yang memungkinkan pengawasan terhadap penggunaan produk Gooogle seperti YouTube dan Gmail. 

Menurut laporan The New York Times, akses Gemini segera dibuka untuk anak-anak yang tergabung dalam Family Link. Dalam email tersebut, Google menyatakan bahwa anak dapat menggunakan Gemini untuk menanyakan sesuatu atau membantu mengerjakan tugas sekolah. 

Perusahaan juga mengeklaim, data anak-anak tidak akan digunakan untuk melatih sistem AI mereka. Namun dalam email tersebut, Google tetap mengingatkan bahwa Gemini bisa saja melakukan kesalahan dan anak-anak mungkin saja menemukan konten yang tidak diinginkan orang tua. 

Beberapa kesalahan AI yang pernah terjadi sebelumnya termasuk rekomendasi aneh seperti menambahkan lem sebagai topping pizza, atau salah menghitung jumlah huruf “r” dalam kata “strawberry”. Lebih serius dari itu, beberapa pengguna muda di platform seperti Character.ai dilaporkan kesulitan membedakan antara chatbot dan manusia sungguhan. 

Bahkan, ada kasus di mana chatbot mengaku sebagai manusia, dan beberapa di antaranya diduga memberikan konten tidak pantas. Setelah mendapat gugatan hukum, perusahaan tersebut akhirnya menerapkan pembatasan dan kontrol orang tua yang lebih ketat. 

Dalam kasus Gemini, Google menyarankan para orang tua untuk berbicara langsung dengan anak-anak mereka dan menjelaskan bahwa AI bukanlah manusia serta menekankan pentingnya tidak membagikan informasi sensitif kepada chatbot. Juru bicara Google, Karl Ryan, mengatakan anak-anak di bawah usia 13 tahun akan dapat mengaktifkan dan mengakses Gemini secara mandiri melalui Family Link. 

“Orang tua tetap bisa mematikan akses Gemini melalui Family Link dan mereka juga akan menerima notifikasi tambahan saat anak pertama kali mengakses Gemini,” kata Ryan seperti dilansir The Verge, Senin (5/5/2025).

Kebijakan ini muncul di tengah kekhawatiran terhadap dampak AI pada anak. Lembaga nonprofit Common Sense Media bersama peneliti Stanford School of Medicine, baru-baru ini merilis laporan yang menyebut bahwa membiarkan anak di bawah umur menggunakan teman virtual berbasis AI seperti di Character.ai bisa membahayakan kesehatan mental, perkembangan emosional, atau eksposur terhadap konten yang tidak pantas. Risiko ini dinilai terlalu besar untuk dianggap aman atau wajar. 

Meski Gemini berbeda dari Character.ai yang lebih longgar pengawasannya, insiden terbaru menunjukkan hal yang mengkhawatirkan. Baru-baru ini, Mashable melaporkan adanya bug yang memungkinkan anak-anak menghasilkan konten erotis dengan ChatGPT. The Wall Street Journal mengungkapkan masalah serupa pada Meta AI. 

Read Entire Article
Politics | | | |