REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA — Anak usaha PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI), PT BGR Logistik Indonesia (BLI), menyatakan komitmennya dalam mendukung program pemerintah untuk menyerap gabah dan beras melalui Perum Bulog. Dukungan tersebut diwujudkan melalui kesiapan infrastruktur pergudangan, sistem penyimpanan yang memadai, serta pengelolaan logistik yang profesional.
“BLI berperan aktif dalam menyiapkan kapasitas gudang yang tersebar di berbagai wilayah strategis,” ujar Direktur Komersial dan Operasi BLI, Indra Iliana, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu (17/5/2025).
Sebagai anggota holding BUMN pangan atau ID Food, BLI tidak hanya menyediakan ruang penyimpanan, tetapi juga memastikan sistem manajemen gudang berjalan secara efisien dan terintegrasi. Proses ini mencakup pencatatan, pengawasan stok, hingga distribusi ke titik-titik kebutuhan.
“Kami siap menjadi bagian dari rantai pasok strategis nasional, khususnya dalam menjaga kualitas dan kuantitas beras yang diserap Bulog agar tetap dalam kondisi baik hingga sampai ke masyarakat tepat pada waktunya,” ucap Indra.
Indra menjelaskan bahwa BLI berencana menyediakan gudang dengan luasan mulai dari 1.000 meter persegi dan kapasitas 2.000 ton per gudang. Gudang-gudang tersebut tersebar di berbagai wilayah, antara lain Jawa Barat, Jawa Tengah, DKI Jakarta, Banten, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Utara, Gorontalo, Lampung, Nusa Tenggara Barat, dan Kalimantan Selatan.
“BLI juga memperkuat sistem monitoring digital dalam proses penyimpanan untuk memastikan kualitas beras tetap terjaga selama masa penyimpanan,” tambahnya.
Menurut Indra, kolaborasi ini tidak hanya memperkuat ketahanan pangan nasional, tetapi juga memberikan dampak positif bagi petani karena hasil panen dapat terserap secara optimal. Dalam proses distribusi, BLI akan menggunakan aplikasi manajemen pengiriman Fleet Integration and Order Monitoring Application (Fiona).
“Dengan aplikasi tersebut, armada dapat dimonitor secara real-time mulai dari keluar gudang hingga tiba di tujuan,” jelas Indra.
Ia menambahkan bahwa BLI berkomitmen menjadi agregator logistik dengan skema logistik terpadu, serta mengandalkan pengalaman dari berbagai proyek strategis pemerintah di sektor pangan. Menurutnya, ke depan terbuka peluang lebih besar bagi logistik pangan nasional melalui peran BLI sebagai agregator gudang penyimpanan.
“BLI juga mampu menjalankan perpindahan komoditas mulai dari sentra produksi pertanian hingga ke konsumen akhir, sehingga seluruh proses logistik dari hulu ke hilir dapat dijalankan secara terpadu,” ujarnya.
Sekretaris Perusahaan Perum Bulog, Arwakhudin Widiarso, menyambut baik sinergi BUMN ini. Ia berharap kolaborasi tersebut dapat mendukung program pemerintah dalam menyediakan pangan yang merata dan berkualitas bagi seluruh masyarakat Indonesia.
“Semoga sinergi ini dapat berjalan dengan lancar sebagai upaya BUMN dalam mendukung swasembada pangan sesuai dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto,” ucap Widiarso.