Bank Sentral AS akan PHK 2.400 Orang Karyawan

3 hours ago 2

REPUBLIKA.CO.ID,WASHINGTON – Bank Sentral (Federal Reserve) Amerika Serikat berencana untuk mengurangi jumlah tenaga kerjanya sekitar 10 persen atau sekitar 2.400 orang selama beberapa tahun mendatang.

Menurut memo yang dikirim oleh Ketua Fed Jerome Powell kepada staf, Jumat (16/5/2025), pengurangan itu agar bank sentral AS tersebut sejalan dengan upaya Presiden Donald Trump yang lebih luas untuk merampingkan pemerintah federal,

Dalam memo internal tersebut, yang salinannya telah dilihat oleh Reuters, Powell mengatakan bahwa ia telah mengarahkan pimpinan Fed untuk menemukan cara "bertahap" untuk memangkas operasi, dengan tujuan untuk mengurangi jumlah karyawan Fed yang sekitar 24.000 orang di seluruh negeri sekitar 10 persen selama "beberapa tahun ke depan." Memo tersebut pertama kali dilaporkan oleh Bloomberg.

Sebagai bagian dari upaya tersebut, Fed berencana untuk menawarkan program pengunduran diri sukarela yang ditangguhkan kepada staf dewan di Washington yang akan memenuhi syarat untuk pensiun pada akhir tahun 2027. Memo tersebut tidak menyebutkan adanya pemotongan atau PHK yang tidak sukarela.

"Pengalaman di sini dan di tempat lain menunjukkan bahwa adalah hal yang baik bagi organisasi mana pun untuk secara berkala meninjau kembali staf dan sumber dayanya," tulis Powell dalam memo tersebut, seraya mencatat bahwa Fed sebelumnya membuat perubahan serupa pada tahun 1990-an ketika Presiden Bill Clinton berupaya mengurangi ukuran pemerintah federal.

"Saya yakin sudah waktunya untuk melakukannya lagi, dengan semangat yang sama, teliti dan hati-hati," tambah Powell.

Dalam memo tersebut, Powell tidak memberikan banyak perincian tentang bagaimana Fed dapat mengubah upaya tersebut, tetapi menekankan bahwa setiap perubahan akan memprioritaskan mandat dan kewajiban hukum Fed, dan memastikan bahwa pekerjaannya tetap "berkualitas tinggi, nonpolitis, dan berfokus pada misi."

Prakarsa baru The Fed muncul saat Trump meluncurkan upaya agresif untuk merampingkan dan membentuk kembali pemerintahan AS melalui Departemen Efisiensi Pemerintah, atau DOGE, yang dipimpin oleh penasihat miliarder Elon Musk.

Meskipun anggaran The Fed tidak ditetapkan oleh Kongres dan tidak melapor langsung ke Gedung Putih, Powell mengatakan bank sentral harus menjadi "pengelola sumber daya publik yang cermat dan bertanggung jawab."

Powell menyetujui upaya yang dipimpin Trump secara lebih luas dengan mencatat bahwa The Fed sering kali melakukan pemangkasan sendiri "ketika ada upaya di seluruh pemerintah untuk meningkatkan efisiensi, seperti pada tahun 1990-an dan sekarang."

sumber : Reuters

Read Entire Article
Politics | | | |