Apakah Sarang Burung Walet Halal Dikonsumsi? Ini Jawaban MUI

1 month ago 16

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejak ratusan tahun lalu, sarang burung walet diklaim memiliki banyak khasiat. Mengutip Jurnal Halal LPPOM MUI, sarang burung walet berasal dari air liur burung. Maka, tidak jarang muncul pertanyaan mengenai status kehalalan produk tersebut.

Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah menyatakan, sarang burung walet pada dasarnya halal dikonsumsi. Namun, mengingat di dalam sarang burung walet tersebut biasanya tercampur dengan kotoran burung, maka sebelum dikonsumsi sarang burung walet tersebut harus dibersihkan terlebih dahulu.

Majelis yang memayungi ormas-ormas Islam arus utama di Tanah Air itu juga telah mengeluarkan fatwa terhadap kehalalan sarang burung walet ini. Di dalam Fatwa MUI Nomor 2 Tahun 2012, disebutkan bahwa sarang burung walet berasal dari cairan yang keluar bersama air liur yang telah mengering, dan tidak jarang bercampur dengan kotoran.

Pada kasus yang seperti ini, muncul pertanyaan mengenai hukum mengonsumsi sarang burung walet dan membudidayakannya. Para ulama sepakat sarang burung walet adalah sarang yang dibuat oleh burung walet, berasal dari zat yang tersimpan di tembolok burung yang bercampur dengan zat yang berasal dari kelenjar ludah (air liur) yang telah mengering.

Sarang burung walet adalah suci dan halal. Adapun ketika sarang burung walet bercampur dengan atau terkena barang najis (semisal kotoran hewan tersebut), harus ia mesti disucikan sesuai tuntunan syariat Islam (tathhir syar’i) sebelum dikonsumsi.

Hal lain yang harus diwaspadai adalah adanya pencampuran sarang burung walet yang menggunakan gelatin babi, putih telur, maupun bagian tertentu dari ikan laut. Tujuannya untuk menambah bobot timbangan sarang burung walet ketika hendak dijual, mengingat harganya yang sangat tinggi.

Pencampuran gelatin babi pada sarang burung walet tentu harus dicermati. Sebab, mengonsumsi sarang burung walet yang tercampur dengan gelatin babi tentu haram hukumnya.

Khasiat

Seperti dilansir dari laman Pemerintah Provinsi Jambi, sarang burung walet dihasilkan oleh burung walet yang tinggal di wilayah Asia Tenggara, khususnya di Indonesia, sarang ini memiliki proses pembuatan yang unik. Air liur burung walet yang lengket dan kaya protein menjadi bahan dasar utama sarang, yang dibuat secara bertahap hingga mengeras dengan sendirinya.

Burung walet, dengan ciri khas tinggal di dalam gua, menciptakan sarangnya dengan tekstur liur yang lengket. Fungsinya bukan hanya sebagai tempat tinggal, tetapi juga merekatkan sarang ke langit-langit gua agar tidak mudah jatuh. Yang menarik, liur burung walet ini bukanlah sembarang liur biasa. Kandungan protein tinggi, kalsium, zat besi, kalium, dan magnesium menjadikan liur walet bukan hanya lengket, tetapi juga sarat dengan nutrisi.

Air liur burung walet yang menjadi bahan dasar sarang mengandung asam amino esensial yang beragam. Asam aspartat, prolin, sistein, fenilalanin, tirosin, dan glukosamin adalah beberapa di antaranya. Asam amino ini tidak dapat diproduksi oleh tubuh sendiri, dan keberadaannya dalam sarang burung walet dapat membantu regenerasi sel, peningkatan kerja memori, dan pemulihan setelah sakit.

Read Entire Article
Politics | | | |