Visinema Umumkan Film Perang Jawa, Angkat Kisah Perjuangan Pangeran Diponegoro

6 hours ago 8

Visinema menggelar konferensi pers untuk mengumumkan project film terbaru bertajuk

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rumah produksi Visinema secara resmi mengumumkan proyek film terbarunya bertajuk Perang Jawa. Film ini akan mengeksplorasi tentang Perang Diponegoro, atau dikenal juga sebagai Perang Jawa, yang berlangsung dari 1825 hingga 1830 di Pulau Jawa pada masa penjajahan Hindia Belanda.

Perang ini menjadi salah satu perlawanan terbesar terhadap kekuasaan kolonial Belanda. Di bawah kepemimpinan Pangeran Diponegoro, rakyat Jawa melakukan perlawanan sengit terhadap pasukan Belanda yang dipimpin oleh Jenderal Hendrik Merkus de Kock.

Film ini akan diarahkan oleh sutradara sekaligus pendiri Visinema Angga Dwimas Sasongko, dengan Gita Wirjawan sebagai eksekutif produser. Menurut Angga, keinginan untuk mengangkat sejarah Perang Jawa ke medium film sudah lama ia diskusikan bersama Gita. Namun, ia baru merasa benar-benar siap saat ini.

"Untuk membuat film epik sejarah, harus punya mental dan keslapan yang matang sebagai sutradara. Kalau saya menggarap film ini lima tahun lalu, saya belum siap. Tapi setelah saya membuat beberapa film sebelumnya, saya sekarang jauh lebih siap," kata Angga dalam konferensi pers di kawasan Senayan, Senin (21/7/2025).

Angga mengatakan ini adalah film bergenre perang pertama yang digarap Visinema. Untuk mengemasnya menjadi film perang yang epik, Angga mengaku akan melakukan riset yang mendalam dan mengerjakan film ini dengan penuh kehati-hatian.

"Kami di Visinema selalu membuat film dari cerita yang penting. Dan Diponegoro tentu cerita yang sangat penting, makanya kami akan mengerjakan ini secara hati-hati dan sepenuh hati," kata Angga.

Angga menyampaikan bahwa film ini dirancang sebagai pintu gerbang untuk mengenal Diponegoro secara lebih utuh. la berharap Perang Jawa dapat mendorong lahirnya inisiatif-inisiatif lain seperti buku, pameran, atau karya edukatif yang memperkaya pemahaman masyarakat terhadap sejarah bangsa.

"Saya percaya film bukan satu-satunya medium untuk bercerita, tapi film bisa menyajikan sebuah spektakel yang mudah-mudahan membuat penonton ingin lebih memahami Diponegoro," kata dia.

Proyek ambisius ini dijadwalkan memasuki tahap produksi pada awal tahun 2027. Sementara itu, menurut Angga, film ini direncanakan tayang di bioskop pada 2028.

Read Entire Article
Politics | | | |