Satu Kata untuk Ekonomi Indonesia 2025, Purbaya: Rebound!

3 hours ago 5

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menggambarkan ekonomi Indonesia pada 2025 sebagai tahun pemulihan atau kenaikan kembali aktivitas ekonomi, atau disebut rebound. Ia menilai, pada tahun depan ekonomi nasional akan terakselerasi.

"Ekonomi Indonesia (2025) secara keseluruhan rebound. Karena apa? Sebab (sempat) melambat, kita hampir jatuh ekonominya, dengan perbaikan kebijakan (terjadi rebound). Ya, satu kata: 'rebound'," kata Purbaya kepada wartawan usai acara konferensi pers APBN Kita Desember 2025 di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis (18/12/2025).

Kementerian Keuangan mencatat, defisit anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) hingga 30 November 2025 mencapai Rp 560,3 triliun. Capaian tersebut setara 2,35 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).

Pendapatan negara per November 2025 terealisasi sebesar Rp 2.351,5 triliun, atau 82,1 persen dari outlook APBN 2025 sebesar Rp 2.865,5 triliun. Sementara itu, realisasi belanja negara hingga November 2025 mencapai Rp 2.911,8 triliun atau 82,5 persen dari outlook belanja negara sebesar Rp 3.527,5 triliun.

Purbaya menilai APBN tetap ekspansif dengan defisit terkendali di level 2,35 persen dari Produk Domestik Bruto. Pemerintah diketahui menetapkan batas maksimal defisit sebesar 3 persen.

Purbaya yakin pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal IV 2025 mencapai lebih dari 5,5 persen. Ia optimistis target pertumbuhan ekonomi sepanjang 2025 sebesar 5,2 persen dapat tercapai.

Adapun gambaran ekonomi nasional pada 2026, Purbaya menilai perekonomian bakal lebih terakselerasi, terutama karena sinergi yang makin kuat antara pemerintah dan Bank Indonesia (BI).

"2026 continue, terakselerasi. Jadi akan semakin cepat, kita akan jalankan meskipun (ada tantangan) fiskal, moneter, iklim investasi, kita dengan Bank Sentral sudah semakin dekat koordinasinya, saya pikir kebijakannya aman semakin selaras," ujar dia.

"Jadi ruang untuk mesin fiskal, moneter, private sector, government sector tumbuh bareng semakin terbuka lebar," lanjutnya.

Ia optimistis pertumbuhan ekonomi pada 2026 bisa terakselerasi hingga mencapai level 6 persen, lebih tinggi dibandingkan outlook pertumbuhan ekonomi 2025 sebesar 5,2 persen.

Read Entire Article
Politics | | | |