Rumah Sakit di Gaza Hanya Miliki Bahan Bakar untuk Tiga Hari ke Depan

15 hours ago 8

Perempuan Palestina merawat bayi mereka di klinik malnutrisi di rumah sakit Nasser, Khan Younis, Jalur Gaza, Kamis (1/5/2025). UNICEF mengatakan, persediaan yang digunakan untuk mencegah malnutrisi, seperti suplemen dan biskuit, telah habis. Makanan terapeutik yang digunakan untuk mengobati malnutrisi akut juga hampir habis. Orang tua dan pengasuh berbagi perawatan malnutrisi untuk menutupi kekurangan, yang melemahkan perawatan. Hampir setengah dari 200 pusat gizi di sekitar Gaza ditutup karena pengungsian dan pemboman. Sementara itu, persediaan terbengkalai di perbatasan, karena Israel mencegah masuknya mereka ke Gaza.

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Rumah sakit di Jalur Gaza hanya memiliki bahan bakar yang cukup untuk beroperasi selama tiga hari ke depan, kata Kementerian Kesehatan Gaza pada Ahad (4/5/2025). Kondisi itu bisa mengancam ribuan nyawa warga setempat.

"Saat ini, pasokan bahan bakar di rumah sakit hanya cukup untuk tiga hari ... Blokade terhadap pasokan bahan bakar untuk rumah sakit akan menghentikan operasi mereka yang menggunakan generator listrik," katanya.

Sejak Israel melanjutkan serangannya di Gaza pada 18 Maret, lebih dari 2.400 orang tewas dan 6.400 lebih lainnya terluka, menurut data kementerian. Sebelumnya, Direktur Jenderal Kementerian Kesehatan Gaza Munir al-Barsh pada akhir April mengatakan kepada Al Jazeera bahwa hanya 20 dari 38 rumah sakit di Gaza yang beroperasi sebagian.

Menurut dia, penutupan akses pintu masuk ke wilayah kantong Palestina tersebut memperburuk situasi di Gaza dan berdampak buruk terhadap rumah sakit. Sementara pada 18 Maret silam, pasukan Zionis Israel kembali menggempur Jalur Gaza lantaran kelompok pejuang Palestina, Hamas, menolak rencana Amerika Serikat untuk memperpanjang gencatan senjata yang berakhir pada 1 Maret.

Israel kemudian memutus pasokan aliran listrik ke pabrik desalinasi di Jalur Gaza, serta menutup pintu masuk bagi truk-truk yang mengangkut bantuan kemanusiaan.

sumber : Antara, Sputnik-OANA

Read Entire Article
Politics | | | |