3 hours ago
3
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Indeks Kepercayaan Konsumen (IKK) naik ke level 103,1 pada April 2025, meningkat 1,6 poin dibandingkan bulan sebelumnya. Kenaikan ini mencerminkan optimisme masyarakat yang membaik terhadap kondisi ekonomi nasional maupun wilayahnya.
Sekretaris Lembaga LPS Jimmy Ardianto mengatakan, penguatan IKK ditopang oleh membaiknya dua komponennya, yakni Indeks Situasi Saat Ini (ISSI) yang naik dari 79,3 menjadi 81,9 dan Indeks Ekspektasi (IE) yang menguat tipis dari 118,2 menjadi 118,9.
“Hasil SKP LPS terkini juga menunjukkan penguatan Indeks Kepercayaan Konsumen (IKK) pada bulan April 2025. IKK April 2025 tercatat 103,1, meningkat sebesar 1,6 poin MoM. Perkembangan ini menunjukkan persepsi positif konsumen yang kembali menguat terhadap kondisi ekonomi nasional dan di wilayahnya,” kata Jimmy seperti tertulis dalam laporan LPS yang dirilis Senin (5/5/2025).
Dalam laporan LPS tertulis peningkatan optimisme ini turut didorong oleh penyaluran berbagai bantuan sosial di awal kuartal II 2025. Program-program seperti Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT), bantuan beras 10 kilogram, dan Program Indonesia Pintar berperan besar dalam menopang daya beli rumah tangga rentan.
“Peningkatan optimisme konsumen pada April lalu antara lain disebabkan adanya penyaluran sejumlah bantuan sosial (bansos) pada awal triwulan II 2025 (Program Keluarga Harapan, Bantuan Pangan Non-Tunai, bantuan beras 10 kg, Program Indonesia Pintar), serta berhasilnya panen raya tanaman pangan (padi dan jagung),” jelasnya
Selain itu, perbaikan infrastruktur umum menjelang hari raya dan terkendalinya harga bahan pokok selama puasa dan Idulfitri ikut membentuk persepsi positif masyarakat. Sebagai perbandingan, inflasi komponen makanan, minuman, dan tembakau pada Ramadan 2025 (Maret 2025) tercatat 1,2 persen (MoM), lebih rendah dari Maret 2024 yang sebesar 1,4 persen (MoM).
IKK juga mencatat perbaikan di mayoritas kelompok pendapatan rumah tangga. IKK pada mayoritas kelompok RT menguat pada April 2025 dan naik ke atas level 100.
"Peningkatan terbesar terjadi pada IKK kelompok RT berpendapatan hingga Rp1,5 juta/bulan (naik 7,3 poin),” ungkapnya.
RT dengan pendapatan Rp 1,5 juta–Rp 3 juta per bulan dan Rp 3 juta–Rp 7 juta per bulan masing-masing mencatat kenaikan 2,5 poin dan 0,3 poin. Sementara itu, RT dengan pendapatan lebih dari Rp7 juta mengalami penurunan terbatas sebesar 0,7 poin.
Sebagai informasi, IKK mengukur persepsi konsumen terhadap kondisi ekonomi, lapangan kerja, dan pendapatan rumah tangga. Nilai IKK di atas 100 menandakan konsumen berada dalam kondisi optimistis terhadap ekonomi saat ini maupun prospeknya dalam enam bulan mendatang.
