REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Pontianak menggelar Resepsi Milad ke-113 Muhammadiyah di Al Maun Center, Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar), pada hari ini. Dalam pidato sambutan acara tersebut, Wakil Ketua Majelis Pembinaan Kesejahteraan Sosial (MPKS) Pimpinan Pusat Muhammadiyah Faozan Amar mengapresiasi perkembangan Persyarikatan di ibu kota Provinsi Kalbar itu.
Ia juga mengingatkan, dalam usia ke-113 Muhammadiyah terus menebar manfaat nyata bagi kesejahteraan bangsa. Persyarikatan mengambil inspirasi dari Alquran, termasuk surah Ibrahim ayat ke-24.
Dalam ayat itu, jelas Faozan Amar, Allah berfirman mengenai perumpamaan kalimat yang baik, yakni seperti pohon yang berakar kuat dan menjulang ke langit.
اَلَمْ تَرَ كَيْفَ ضَرَبَ اللّٰهُ مَثَلًا كَلِمَةً طَيِّبَةً كَشَجَرَةٍ طَيِّبَةٍ اَصْلُهَا ثَابِتٌ وَّفَرْعُهَا فِى السَّمَاۤءِۙ
Artinya, "Tidakkah engkau memperhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimah ṭayyibah? (Perumpamaannya) seperti pohon yang baik, akarnya kuat, cabangnya (menjulang) ke langit."
"Bagi Muhammadiyah, usia yang ke-113 ini berarti harus terus menebar manfaat untuk kesejahteraan bangsa. Hal ini sebagaimana digambarkan dalam Alquran surah Ibrahim ayat ke-24,"ujar Faozan di Pontianak, Kalbar, Sabtu (20/12/2025).
Kalimat yang dimaksud dalam ayat itu ialah "Laa ilaaha illa Allah", yang merupakan fondasi utama keimanan. Sebagai gerakan Islam, Muhammadiyah pun selalu istikamah dalam menjaga akidah umat, khususnya melalui dakwah amar ma'ruf nahi munkar.
Kalimat tayyibah yang dimaksud ayat Alquran itu, lanjut Faozan, juga adalah sajarotin thoyyibatin atau pohon yang baik, yang berakar kuat menghunjam ke bumi. Ini pun menjadi inspirasi bagi Muhammadiyah.
"Muhammadiyah harus menghujam ke bumi dengan kuat sehingga tidak mudah roboh. Muhammadiyah bisa tumbuh di mana pun. Tidak gampang tergoda dengan hal-hal yang akan merusak citra organisasi," jelas Assoc Prof FEB Universitas Prof Dr Hamka Jakarta itu.
Dalam konteks penguatan organisasi, Faozan mengingatkan pentingnya menghindari tiga penyakit yang diistilahkan sebagai "3K", yakni konflik, korupsi, dan kolot. Ketiga hal tersebut dapat menghambat kemajuan Persyarikatan maupun amal usaha Muhammadiyah. Sebagai solusi, ada pula "3K" yang lain, yaitu kompak, kreatif, dan komunikatif.
"Kompak, kreatif, dan komunikatif dalam menjalankan amanah, baik di Persyarikatan Muhammadiyah maupun di amal-amal usaha Muhammadiyah” ucap Faozan.
Resepsi Milad di Pontianak ini juga dihadiri Wakil Ketua PWM Kalimantan Barat Slamet Riyanto, pimpinan PDM Kota Pontianak, unsur PWA, serta pengelola amal usaha Muhammadiyah. Dalam kesempatan tersebut juga dilakukan peresmian Masjid Al Maun, LKSA Tunas Melati, dan peletakan batu pertama pembangunan Gedung MartMu.

2 hours ago
2














































