Ratusan Babi Dimandikan Pakai Air Irigasi Sawah di Jalur Pantura Indramayu

15 hours ago 8

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU – Ratusan babi dimandikan memakai air irigasi sawah di jalur Pantura Indramayu. Dalam video viral yang beredar di media sosial terlihat beberapa truk berisi puluhan babi sedang disiram air di pinggir jalur Pantura Eretan, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.

Video itu diunggah di akun Instagram @jay_kresna pada Selasa (6/5/2025). Dalam video itu, Jay menyatakan kejadian memandikan babi yang diangkut di dalam truk bukan yang pertama kali. Air bekas memandikan babi itupun mengalir ke areal persawahan.

“Ini ada kebiasaan yang sudah lama. Memandikan babi di pinggir sawah dan airnya mengalir ke sawah,” ujar Jay dalam video tersebut.

Jay juga terlihat menegur sejumlah pria awak truk yang mengangkut babi tersebut. Dengan nada tinggi, ia mengatakan air bekas memandikan babi tersebut najis dan air najisnya mengalir ke sawah.

Ditemui terpisah, warga bernama Jay Kresna itu mengatakan, hanya menyampaikan keberatan dari warga sekitar mengingat aktivitas memandikan babi di pinggir areal persawahan di jalur Pantura itu bukan yang pertama kali. “Pengamatan saya, ini sudah sering,” kata Jay, saat ditemui Republika di Desa Eretan Kulon, Kecamatan Kandanghaur, Rabu (7/5/2025).

Jay menyatakan, yang dipersoalkannya terkait aktivitas memandikan babi di pinggir areal persawahan itu sebenarnya bukan mengenai najisnya. Namun lebih mengarah ke dampak lingkungannya.

Ia menyebutkan, saat itu ada 11 truk pengangkut babi dari Bali yang transit di Pantura Indramayu hendak menuju Jakarta. Setiap truk itu mengangkut sekitar 45 ekor babi.

“Itu bukan hanya memandikan. Tapi babi itu dari Bali ke sini otomatis kotorannya sudah penuh. Misalkan satu ekor babi menghasilkan kotoran satu kilogram, bisa dibayangkan itu ada 45 ekor, kemudian dikalikan ada 11 truk. Maka ada lebih dari 400 kilogram kotoran babi. Dan itu kan limbah,” ucapnya.

Jay menjelaskan, dari literasi yang diperolehnya, kotoran babi akan menimbulkan pencemaran tanah dengan patogen, logam berat dan zat zat lainnya. Selain itu, kotoran babi dapat menyebabkan perubahan pH tanah sehingga mempengaruhi pertumbuhan tanaman.

“Kotoran babi dapat mengurangi kesuburan tanah, jadi bukannya menyuburkan,” ucapnya.

Selain itu, lanjut Jay, kotoran babi juga menimbulkan bau tak sedap. Apalagi, air bekas memandikan babi itu merupakan air yang menggenang dan tidak mengalir.

“Itu kemarin baunya nempel di baju, sampai saya pulang ke rumah pun baunya masih nempel,” tuturnya.

Air yang digunakan untuk memandikan babi-babi itu diketahui berasal dari saluran irigasi areal persawahan setempat. Air itu disedot dengan menggunakan mesin pompa air yang dibawa sendiri oleh awak truk.

Jay menyatakan, telah menyampaikan kejadian tersebut ke pihak kecamatan, Polsek dan Koramil setempat. Ia berharap, instansi-instansi itu bisa melakukan penertiban sehingga kejadian tersebut tidak terulang lagi.

Read Entire Article
Politics | | | |