Patra Jasa Luncurkan Program Pengelolaan Sampah Organik untuk Berdayakan Masyarakat Anyer

9 hours ago 6

REPUBLIKA.CO.ID, SERANG — Patra Jasa melalui unit bisnisnya, Patra Anyer Hotel, meluncurkan Program Pengelolaan Sampah Organik Berbasis Pemberdayaan dan Edukasi sebagai bagian dari komitmen perusahaan dalam menjalankan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL). Program ini menyasar masyarakat Kecamatan Anyer dan dihadirkan sebagai solusi atas meningkatnya volume sampah organik yang selama bertahun-tahun menjadi tantangan lingkungan di Kabupaten Serang.

Masalah sampah di wilayah pesisir ini kian kompleks seiring meningkatnya aktivitas ekonomi dan pariwisata, sementara fasilitas Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPSA) masih terbatas. Kondisi tersebut mendorong Patra Jasa berperan aktif mendukung pemerintah daerah dalam memperkuat tata kelola lingkungan, khususnya melalui edukasi dan pelibatan langsung masyarakat.

Pjs. Manager External Relation & Corporate Social Responsibility PT Patra Jasa, Mulia Prabowo, menekankan bahwa pengelolaan sampah organik harus dimulai dari kesadaran kolektif masyarakat. “Sampah organik adalah bagian terbesar dari sampah rumah tangga, dan jika tidak dikelola dengan baik dapat menimbulkan dampak lingkungan yang serius. Melalui program ini, Patra Jasa menghadirkan pengelolaan sampah terpadu yang tidak hanya menjawab kebutuhan saat ini, tetapi juga membawa manfaat jangka panjang bagi pelestarian lingkungan dan kesehatan masyarakat,” ujar Mulia.

“Kami percaya bahwa keberhasilan pengelolaan sampah bergantung pada edukasi dan keterlibatan masyarakat. Karena itu, Patra Jasa terus mendorong kolaborasi yang berkesinambungan agar inisiatif ini dapat memberikan dampak positif yang nyata dan berkelanjutan bagi lingkungan hidup di wilayah Anyer,” lanjutnya.

Pelaksanaan program ini mendapat apresiasi positif dari Pemerintah Kabupaten Serang. Wakil Bupati Serang, M. Najib Hamas, menilai pengolahan sampah organik menjadi maggot sebagai langkah tepat untuk mengurangi timbunan sampah sekaligus memberikan nilai ekonomi tambahan bagi masyarakat. Menurutnya, kehadiran Patra Jasa menjadi contoh konkret kontribusi sektor swasta dalam mendukung pemerintah menangani persoalan lingkungan. Najib juga menegaskan pentingnya peran Muspika Kecamatan, Kepala Desa, dan masyarakat dalam memperkuat edukasi serta membangun bank sampah di tingkat desa agar sampah dapat dikelola sejak dari sumbernya.

Dari sisi teknis, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Serang, Sarudin, menjelaskan bahwa wilayah Anyer menghasilkan sekitar 30–40 ton sampah organik setiap hari, terutama dari aktivitas perhotelan dan wisata. Ia mengapresiasi pendekatan maggot farming yang diterapkan dalam program ini karena dinilai efektif, ramah lingkungan, dan memiliki nilai ekonomi.

Sarudin menambahkan bahwa keberhasilan pengelolaan sampah tidak hanya bergantung pada teknologi, tetapi juga perubahan pola pikir masyarakat dalam memilah sampah sejak dari rumah tangga. Ia berharap praktik baik seperti ini dapat ditiru dan diperluas ke kecamatan lain.

Melalui Program Pengelolaan Sampah Organik Berbasis Pemberdayaan dan Edukasi ini, PT Patra Jasa berharap dapat menciptakan lingkungan yang lebih bersih, sehat, dan mandiri, sekaligus memperkuat peran masyarakat dalam mengelola sampah secara berkelanjutan. Inisiatif ini juga menjadi bagian dari komitmen Patra Jasa untuk memberikan dampak sosial dan lingkungan yang positif di setiap wilayah operasionalnya, sejalan dengan upaya pemerintah daerah dalam meningkatkan kualitas lingkungan hidup.

Read Entire Article
Politics | | | |