Tentara Israel menghadiri pemkaman rekannya yang tewas di Gaza, di pemakaman militer Mount Herzl di Yerusalem, 27 April 2025.
REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV—Media Le Temps menyatakan setelah 15 bulan perang, puluhan ribu kematian dan kehancuran yang belum pernah terjadi sebelumnya, Israel bersiap-siap untuk menduduki Jalur Gaza secara militer lagi dan membuat sistem yang menyedihkan untuk menyalurkan bantuan makanan ke sana.
Dalam sebuah editorial yang ditulis oleh Luis Lima, dikutip Republika.co.id, Rabu (7/5/2025), surat kabar tersebut menjelaskan bahwa sebuah “realitas paralel” sedang terbentuk di sekitar Jalur Gaza.
Ini dengan melibatkan tentara bayaran internasional dan konsultan humas Amerika yang dijalankan oleh sebuah organisasi yang berbasis di Jenewa, untuk memberikan tampilan yang layak pada hal yang tak terbayangkan.
Pemanggilan ribuan tentara cadangan baru, penghancuran sistematis, pengungsian massal, dan pengumpulan kembali dua juta orang yang kehilangan segalanya menunjukkan bahwa pekan-pekan dan bulan-bulan mendatang akan menjadi lebih brutal daripada sebelumnya dan menentukan nasib Jalur Gaza.
Sementara penduduknya bisa jadi akan berdesakan di seperempat wilayah yang ada saat ini seperti yang direncanakan Israel.
Amerika Serikat telah memberikan lampu hijau kepada pemerintah Israel dan Eropa telah membatasi diri pada peringatan-peringatan dangkal, maka tidak mustahil lagi bagi Gaza dan penduduknya untuk menghilang selamanya.
BACA JUGA: Terungkap Ayat Alquran Ini Sebut Api yang Bakar Israel adalah Tentara Allah SWT?
Terutama karena “kantor relokasi sukarela” bagi warga Gaza - yang tampaknya merupakan cara untuk menyenangkan hati Presiden Amerika Serikat Donald Trump - sekarang diintegrasikan ke dalam rencana.
Dalam rencana itu, relokasi “sukarela” mungkin terlihat lebih mudah bagi orang-orang yang menderita karena pembunuhan dan kelaparan.
Setelah Gaza menjadi tidak layak huni, para konsultan, perusahaan tentara bayaran, dan Yayasan Swiss akan ditugaskan untuk membuat semuanya terlihat layak.