REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Torehan 91 medali emas yang diraih kontingen Indonesia di SEA Games 2025 Thailand menjadi pencapaian luar biasa. Tambahan 11 emas pada hari ke-10 pertandingan memastikan Indonesia mencatatkan rekor tertinggi dalam 32 tahun terakhir saat berlaga di luar kandang.
Raihan tersebut sekaligus melampaui capaian SEA Games 1993 di Singapura, ketika Indonesia mengoleksi 88 medali emas. Prestasi ini diraih di tengah situasi keterbatasan anggaran dan kebijakan efisiensi yang sempat membayangi persiapan kontingen.
Mantan Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga (Sesmenpora), Gatot Dewa Broto, menilai capaian tersebut tidak bisa dilepaskan dari peran strategis Menpora Erick Thohir dalam memastikan dukungan pemerintah terhadap kontingen Indonesia.
“Kalau waktu itu kita benar-benar hanya mengirim 120 atlet, saya tidak bisa membayangkan apa yang terjadi. Bisa-bisa kita dipermalukan. Alhamdulillah, Pak Erick mampu meyakinkan Presiden dan Menteri Keuangan sehingga kontingen kita besar dan akhirnya bisa meraih 91 medali emas,” ujar Gatot kepada Republika.co.id, Sabtu (20/12/2025).
Sebelum Erick Thohir menjabat Menpora, anggaran untuk SEA Games 2025 Thailand hanya dialokasikan sekitar Rp 10 miliar, yang dinilai hanya cukup memberangkatkan sekitar 120 atlet. Namun setelah dilakukan komunikasi intensif dengan Presiden dan Kementerian Keuangan, anggaran tersebut dinaikkan secara signifikan.
Dengan peningkatan dana menjadi sekitar Rp 60 miliar, jumlah atlet yang diberangkatkan melonjak hingga 700–800 orang. Angka tersebut kemudian terus bertambah menjadi 996 atlet, hingga akhirnya Indonesia memberangkatkan 1.021 atlet dengan total anggaran sekitar Rp 66 miliar.
Menurut Gatot, kebijakan tersebut terbukti tepat dan berdampak langsung terhadap prestasi. Ia menilai seluruh cabang olahraga patut mengapresiasi langkah Menpora yang berani mengambil keputusan strategis di tengah situasi yang tidak ideal.
Ia berharap capaian SEA Games 2025 tidak berhenti sebagai euforia sesaat, melainkan menjadi modal penting menuju ajang yang lebih besar, seperti Asian Games dan Olimpiade Los Angeles 2028.
“Untuk Asian Games dan Olimpiade, kita tidak boleh sekadar ikut. Prestasi harus lebih menjanjikan dan terukur,” kata dia.
Gatot juga menilai hubungan serta koordinasi antara Kemenpora dan cabang olahraga saat ini sudah berjalan sangat baik. Menurutnya, sinergi tersebut perlu terus dijaga dan diperkuat sebagai fondasi menuju kejayaan olahraga Indonesia di level Asia dan dunia.

2 hours ago
2














































